Pengalaman saya di Universitas Aisyiyah Yogyakarta adalah perjalanan yang membuka mata tentang kekayaan budaya Indonesia. Di kampus ini, saya bertemu dengan teman-teman dari berbagai penjuru tanah air, mulai dari Sumatra hingga Papua. Masing-masing membawa latar belakang budaya yang unik, dan dari sinilah saya mulai memahami arti penting komunikasi antar budaya. Setiap pertemuan menjadi kesempatan untuk belajar dan menghargai perbedaan yang ada di antara kami.
Dalam interaksi sehari-hari, saya menyadari bahwa untuk dapat berkomunikasi dengan baik, kita perlu menunda penilaian awal. Stereotipe dan prasangka sering kali menghalangi kita untuk melihat keindahan dalam keragaman. Dengan mengedepankan empati, saya berusaha memahami perspektif teman-teman dari budaya yang berbeda. Misalnya, saat berbincang dengan seorang teman dari Papua, saya belajar tentang tradisi dan nilai-nilai yang sangat berbeda dari yang saya kenal. Pengalaman ini memperkaya wawasan saya dan membuat saya semakin menghargai keberagaman.
Selain itu, memahami bahasa verbal dan non-verbal juga menjadi kunci dalam komunikasi antar budaya. Setiap budaya memiliki cara tersendiri dalam mengekspresikan diri, dan menyadari hal ini membantu saya beradaptasi dengan lebih baik. Ketika berbicara dengan teman-teman dari latar belakang yang berbeda, saya belajar untuk memperhatikan isyarat non-verbal mereka, seperti ekspresi wajah dan gerakan tubuh. Ini tidak hanya membuat komunikasi lebih lancar tetapi juga menunjukkan rasa hormat terhadap budaya mereka.
Jika suatu saat saya menjadi jurnalis, pelajaran dari mata kuliah komunikasi antar budaya ini akan sangat berharga. Sebagai jurnalis, kita sering kali harus berada di tempat-tempat dengan budaya yang sangat berbeda dari kita sendiri. Dengan keterampilan yang saya peroleh, saya akan lebih siap untuk meliput berita dengan sensitivitas terhadap konteks budaya setempat. Hal ini penting agar informasi yang disampaikan tidak hanya akurat tetapi juga menghormati nilai-nilai masyarakat yang diliput.
Akhirnya, melalui pengalaman ini, saya semakin yakin bahwa komunikasi yang efektif dapat mengurangi konflik dan membangun hubungan yang harmonis antar budaya. Dengan saling menghargai dan memahami satu sama lain, kita dapat menciptakan dunia yang lebih damai dan inklusif. Keragaman bukanlah penghalang, melainkan jembatan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang kemanusiaan kita bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H