Mohon tunggu...
Istudiyanti Priatmi
Istudiyanti Priatmi Mohon Tunggu... Freelancer - Fortiter in re, suaviter in modo (Claudio Acquaviva, SJ)

Pendonor darah sukarela dan terdaftar sebagai pendonor kornea mata. Founder: ABK UMKM (Yayasan Griya Bina Karya Anak Berkebutuhan Khusus), KRESZ-KRESZ INDONESIA (Green Juice, Sayur Hidroponik, Bloom and Grow POC). Lulusan Magister (S2) Hukum Bisnis UI, S1 Fakultas Ekonomi UI dan Tarakanita. E-mail: v.istudiyanti.priatmi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Renungan Biblisku (Matius 9: 1-8)

26 Agustus 2024   21:21 Diperbarui: 26 Agustus 2024   21:26 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Yesus sangat terkenal telah menyembuhkan orang sakit dan orang yang kerasukan setan.  Banyak orang memandang Yesus sebagai orang yang memiliki mukjizat, sehingga banyak yang mendatangi dan berkumpul setiap Yesus tiba di daerah mereka.  Yang mendengar tentang mukjizat Yesus dan berkumpul menyaksikan Yesus menyembuhkan termasuk juga ahli-ahli Taurat.

Pada masa itu orang cacat, orang sakit termasuk kusta dan lumpuh dipercaya disebabkan oleh dosa.  Yesus memberi penghiburan si Lumpuh dengan mengatakan: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni".  Ahli-ahli Taurat yang mendengarnya berpikir dan membatin bahwa Yesus menghujat Allah dengan mengambil alih kuasa mengampuni dosa.  Hanya Allah yang bisa mengampuni dosa manusia, ini kenapa seorang Yesus berani-beraninya mengatakan "dosamu sudah diampuni".   Bahkan dalam kitab nabi-nabi sebelumnya, tidak pernah ada yang mengklaim dapat mengampuni dosa.  

Dalam kalimat "Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" sekaligus Yesus menyatakan bahwa Yesus berkuasa mengampuni dosa manusia.  Kelak penerus Yesus yakni para rasul lantas para uskup dan para imam menjadi perantara pengampunan dosa dengan memberikan Sakramen Pengakuan Dosa.  Kristus menjanjikan kuasa absolusi hanya kepada para rasul (Mat 18:18) dan meneruskan kuasa ini hanya kepada mereka (Yoh 20:23).  Oleh kuasa yang diberikan Kristus, uskup dan para imam ini bertindak sebagai Kristus yang mengampuni dosa umat-Nya yang datang mengaku dosa dalam Sakramen Pengakuan Dosa/Sakramen Tobat.  

Banyak orang mengaku penyembuh, namun Yesus membuktikan dengan kuasanya menyembuhkan orang lumpuh itu seketika.  Orang itu bisa berjalan, bangun dan pulang berkat mukjizat penyembuhan Yesus.  

Dalam hal ini Yesus menyembuhkan si Lumpuh secara holistik, baik sehat rohani dan jasmani.  Sehat rohani dengan ketenangan jiwa: perasaan terbebas dari dosa dan sehat jasmani: dapat bangun dan berjalan pulang.
 
Banyak orang takjub menyaksikan peristiwa mukjizat penyembuhan orang lumpuh dan menjadi pengikut Yesus.  

Pertanyaan refleksi:
1. Apakah penyakit disebabkan oleh dosa manusia?.  

2. Si Lumpuh diantar oleh 4 orang baik (Markus 2: 3) ke hadapan Yesus untuk disembuhkan, artinya komunitas orang baik menghantarkan kepada Yesus.  Apakah kita sudah bergabung dalam komunitas baik yang bisa menghantarkan kita untuk lebih mencintai Yesus?.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun