Mohon tunggu...
Akbar Insani
Akbar Insani Mohon Tunggu... -

Murid Semesta Raya Belajar adalah Gerakan Konkrit tak ingin kaya raya, cukup kaya saja saya lebih ingin bahagia raya! amiiin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Karang Taruna, Mengajar dan Diajari Mentalitas Karakter Kaum Muda

5 Januari 2019   10:39 Diperbarui: 5 Januari 2019   11:13 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

jumat lalu kami berkunjung ke rumah ibu mun aka mbah mun. beliau adalah ibu rumah posko saya selama 1,5 bulan KKN di desa Bergas Kab Semarang 2013 lalu.  Alhamdulilah sampai saat ini saya masih diterima hangat oleh ibu, keluarga dan anak2 kecil disekitar posko yang menjamur kemriek seperti kinjeng ditengah sawah, tahu mendoan hangat dengan sedikit bumbu nostalgia mewarnai gelak tawa yang susah dikontrol.

Teh hangat saya protes karena tak sempat berjumpa tahu mendoan, kulihat sekeliling tak banyak yang berubah, hanya suasana yang dulu selalu riuh yg sekarang menjadi lebih tenang meskipun kami hanya berangkat bertiga ibu bapak dan mas kholis masih mengingat semua nama kelompok kami akbar insani, marsya zefanya, muhamad fajri, bunga wulansari, dhicom, singgih bayi, fajar, dina syafa, gustian, ika.

Kata ibu dan bapak yang lagi sibuk mengingat 1 lagi nama teman yang kurang kami bertiga ketawi aja liatnya deh waktu berlalu... sedikit cerita, waktu awal KKN saya berencana memberanikan diri untuk menjadi calon kordes sebelum saya mencoba ngobrol diforum ternyata saya terpilih sebelum saya mengajukan diri karena saya angkatan paling tua.

Oleh dosen pembimbingKKN yang ditunjuk secara otoriter dan singkat, sesuai judul 2hari tinggal di desa bergas, kami sekelompok kunjung silaturhami pihak2 terkait dalam rangka mensukseskan program KKN kami yang telah tersusun secara monoton.copas.danmembosankan *mengugurkan kewajiban dari universitas  dengan program2 andalan seperti sosialisai buang sampah pada tempatnya, tidak pipis dan berak sembarang afgar mengenal kakus dll dkk cs. fak!

Program B***h (sorry misuh keceplosan online) "what the hell??"kudekati kuhampir satu persatu anggota, diskusi personal dari hati ke hati tentang pelaksaan program masing2 individu yang kemudian bisa disinergikan satu sama lain oh aisee ternyata gampan karang taruna! ada gak disini pak celetuk fajri ke pak kades oh ada mas, oke

bat bet

bet batt

jangan ditiru ya cah, dekati karang taruna

PART 1 selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun