jumat lalu kami berkunjung ke rumah ibu mun aka mbah mun. beliau adalah ibu rumah posko saya selama 1,5 bulan KKN di desa Bergas Kab Semarang 2013 lalu. Â Alhamdulilah sampai saat ini saya masih diterima hangat oleh ibu, keluarga dan anak2 kecil disekitar posko yang menjamur kemriek seperti kinjeng ditengah sawah, tahu mendoan hangat dengan sedikit bumbu nostalgia mewarnai gelak tawa yang susah dikontrol.
Teh hangat saya protes karena tak sempat berjumpa tahu mendoan, kulihat sekeliling tak banyak yang berubah, hanya suasana yang dulu selalu riuh yg sekarang menjadi lebih tenang meskipun kami hanya berangkat bertiga ibu bapak dan mas kholis masih mengingat semua nama kelompok kami akbar insani, marsya zefanya, muhamad fajri, bunga wulansari, dhicom, singgih bayi, fajar, dina syafa, gustian, ika.
Kata ibu dan bapak yang lagi sibuk mengingat 1 lagi nama teman yang kurang kami bertiga ketawi aja liatnya deh waktu berlalu... sedikit cerita, waktu awal KKN saya berencana memberanikan diri untuk menjadi calon kordes sebelum saya mencoba ngobrol diforum ternyata saya terpilih sebelum saya mengajukan diri karena saya angkatan paling tua.
Oleh dosen pembimbingKKN yang ditunjuk secara otoriter dan singkat, sesuai judul 2hari tinggal di desa bergas, kami sekelompok kunjung silaturhami pihak2 terkait dalam rangka mensukseskan program KKN kami yang telah tersusun secara monoton.copas.danmembosankan *mengugurkan kewajiban dari universitas  dengan program2 andalan seperti sosialisai buang sampah pada tempatnya, tidak pipis dan berak sembarang afgar mengenal kakus dll dkk cs. fak!
Program B***h (sorry misuh keceplosan online) "what the hell??"kudekati kuhampir satu persatu anggota, diskusi personal dari hati ke hati tentang pelaksaan program masing2 individu yang kemudian bisa disinergikan satu sama lain oh aisee ternyata gampan karang taruna! ada gak disini pak celetuk fajri ke pak kades oh ada mas, oke
bat bet
bet batt
jangan ditiru ya cah, dekati karang taruna
PART 1 selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H