Nama : Inas Putri
Nim : 202210230311206
Di masa sekarang seluruh elemen masyarakat sudah menggunakan media sosial, sebenarnya apa itu media sosial? (Chris Brogan,2010 ( Jurnal Hastan & Sukendrok 2022)), dalam bukunya yang berjudul Social Media 101 Tactic and Tips to Develop Your Business Online mengartikan pengertian media sosial sebagai a new set of communication and collaboration tools that enable many types of interactions that were previously not available to the common person" atau lebih tepatnya media sosial adalah satu set baru komunikasi dan alat kolaborasi yang memungkinkan banyak jenis interaksi yang sebelumnya tidak tersedia untuk orang biasa.Â
Hal yang terpenting dari teknologi ini adalah terjadinya pergeseran mengenai cara mengetahui orang lain, berbagi berita, serta mencari konten dan informasi. Terdapat banyak sekali saluran media sosial yang beroperasi di seluruh dunia saat ini, dengan tiga besar media sosial yang paling banyak digunakan diduduki oleh Facebook, LinkedIn dan Twitter (Badri, 2011 (Jurnal Hastan & Sukendrok 2022)).
Namun, selain tiga besar media sosial yang paling banyak digunakan menurut Badri, 2011(Jurnal Hastan & Sukendrok 2022)), media sosial Instagram juga berkembang semakin pesat.Â
Instagram memberikan kemudahan akses bagi penggunanya untuk mencari dan berbagi konten dan informasi, serta berkomunikasi dengan sesama pengguna melalui  fitur-fitur yang disediakan.Â
Tetapi di balik perkembangan media sosial khususnya Instagram, ada hal lain yang di timbulkan, banyak dari kita yang jadi menilai hal hanya dari satu sisi, terlalu mudah mempercayai apa yang kita jumpai di sosial media, serta rasa percaya diri yang berkurang.
Banyak postingan baik foto maupun video yang menampilkan wajah cantik,kulit putih, body goals, muka mulus tanpa jerawat, bibir merah alami, pipi merona tanpa olesan apapun, hal ini bagi sebagian orang menjadi pemicu rasa insecure pada diri nya, bukan hanya fisik tapi ada hal lain juga, seperti pencapaian seseorang, circle pertemanan, dan banyak hal yang di tayangkan di sosial media.Â
Menurut penelitian, 88% orang kerap kali membandingkan kehidupannya dengan orang lain yang biasa mereka lihat dari media sosial. Hal ini dapat menyebabkan rasa percaya diri berkurang dan menimbulkan pikiran negatif tentang diri sendiri (Anny., Grivenna., Valiani., & Olivia 2022).
Perasaan insecure atau semacam nya sebenarnya adalah perasaan yang wajar dirasakan oleh kita sebagai manusia. Namun jika kita biarkan terus menerus perasaan ini bisa menjadi hal buruk untuk diri sendiri.Â
Memang benar  perasaan insecure ini tidak bisa dengan mudah kita hilangkan, akan selalu ada yang menjadi pemicu adanya rasa insecure itu sendiri. Tetapi, ada hal yang bisa kita lakukan yaitu meminimalisir penggunaan media sosial, membatasi hal yang perlu kita lihat dan tidak perlu kita lihat.Â
Jadikan pula rasa insecure ini sebagai motivasi berbenah diri, intropeksi diri dan pengembangan diri. Serta mulai lah untuk belajar mencintai diri sendiri, mecoba menerima kekurangan dan keterbatasan yang diri kita miliki, mencoba mengubah cara pandang terhadap diri kita sendiri, mencoba lebih menghargai diri sendiri, rutinlah ucapkan afirmasi positif, dan mulailah beri apresiasi atas apapun yang telah dicapai diri sendiri. Â
DAFTAR PUSTAKA
 Hastan, V. F., & Sukendro, G. G. (2022). Kreativitas Influencer dalam Mengampanyekan Self Love untuk Kesehatan Mental di Instagram. Prologia, 6(1), 25-32.
Anny, V., Grivenna, L. P., & Olivia, H. P (2022). KOMUNIKASI VISUAL UNTUK EDUKASI INSECURITY PADA REMAJA PEREMPUAN YANG DIAKIBATKAN OLEH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL. Vol. 05 No.02
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H