Siapa yang tak kenal dengan Kak Brata? Bagi kalangan Pramuka mungkin tak asing lagi dengan sosok beliau. Nama lengkapnya adalah Brata Tryana Hardjosubtroto. Di Kwartir Nasional (Kwarnas), beliau menjabat sebagai Andalan Nasional -- Hubungan Kerjasama Luar Negeri. Selain itu, beliau juga menjabat seagai Wakil Sekjen ASEAN Scout Association for Regional Cooperation 2015-2021.
Ditengah-tengah kesibukan beliau mengikuti kegiatan Asia Pacific Growth Seminar di World Organization of Scout Movement (WOSM) office- Kuala Lumpur, 16-20 Agustus 2019, beliau menyempatkan hadir untuk berbagi pengalaman kepramukaan kepada para pembina pramuka gudep Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur.
Pertemuan yang diberi nama Sarasehan Binawasa gerakan pramuka itu berlangsung cukup singkat pada hari Selasa, 20 Agustus 2019, bertempat di Ruang Pertemuan Lantai 1, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, No. 1 Jalan Lorong Tun Ismail. Pertemuan tersebut dihadiri oleh pengurus harian Pramuka Gudep KBRI KL, Pembina, Penegak, Guru Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, dan Mahasiswa PLL yang juga aktif sebagai anggota gerakan Pramuka di Indonesia. Â
Binawasa adalah singkatan dari bidang pembinaan anggota dewasa. Salah satu bidang di kepengurusan Gugus depan (Gudep) yang mempunyai fungsi untuk mengembangkan dan membina anggota dewasa.
Ketua Gudep Putra, Kak Herman Sahara berharap bahwa kegiatan ini dapat menambah pengetahuan para pembina dan juga adik-adik penegak agar dapat lebih professional dalam berpramuka dan dapat menginternalisasikan prinsip-prinsip  kepramukaan dalam kegiatan belajar mengajar.
Dalam pertemuan yang penuh makna tersebut, Kak Brata mengingatkan kembali bahwa kita harus bangga sebagai anggota Gerakan Pramuka. Pasalnya, Gerakan Pramuka merupakan satu-satunya organisasi berseragam terbesar di Indonesia. Dan Pramuka menjadi wadah ketiga pendidikan; pertama informal (keluarga), formal (Sekolah Dasar-Perguruan Tinggi), dan non formal (Pramuka, dll). Bahkan, anggota Gerakan Pramuka merupakan anggota Pramuka terbesar di dunia.
Nisa, salah satu peserta yang merupakan anggota penegak Gerakan Pramuka Gudep KBRI KL yang juga siswi Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Kelas 12 IPA mengajukan pertanyaan kepada Kak Brata, "Apakak Kak Brata pernah bosan dengan Pramuka? Lalu, bagaimana cara mengatasinya?". Kak Brata yang sudah makan asam garam di kepramukaan mengatakan bahwa rasa bosan itu pasti ada. Beliau menyarankan kepada adik-adik, agar tidak bosan perbanyaklah teman, banyak mengikuti kegiatan di luar kepramukaan, dan multi tasking.
Terakhir, Kak Brata berpesan agar kita percaya diri atas kemampuan dan pengalaman saat kita berorganisasi. Ketika kita memasuki dunia karir, pengalaman aktivitas kita saat berorganisasi akan dihargai oleh dunia industri, seperti pengalaman saat berpramuka, OSIS, kepanitiaan HUT RI di masyarakat, dan sebagainya.
Salam Pramuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H