Kehadiran Taman Baca Inspirasiana Soa (TBI-Soa) telah berdampak pada minat baca. Ia menumbuhkan minat baca, tidak hanya kalangan anak-anak sekolah, tetapi juga orang-orang dewasa dari berbagai latar belakang profesi seperti petani, guru, dan pegawai BUMN. TBI-Soa yang hanya berjarak 200 meter dari bandara Turelelo-Soa (Ngada, NTT) turut menarik minat baca pegawai bandara.
Salah seorang pegawai bandara yang rajin berkunjung ke TBI-Soa adalah Ian Weli (25). Selepas jam pulang kantor atau hari off-nya, ia menyempatkan diri ke TBI-Soa.
"Awalnya iseng saya bertanya kepada masyarakat apakah di Soa ini ada toko buku. Ternyata tidak ada. Tetapi saya kemudian direkomendasikan untuk datang ke Taman Baca Inspirasiana Soa. Saya bersyukur ternyata buku-buku yang disediakan di tempat ini sangat bagus dan mantap," kata Ian kepada Urbanus (40), pengelola TBI-Soa.
Ian sangat terkesan akan kehadiran TBI-Soa. Baginya, TBI-Soa membunuh kejenuhannya setelah pulang kerja. "Biasanya setelah pulang dari kantor saya langsung tidur. Tapi sekarang saya bisa santai sambil baca buku-buku yang ada. Kalau boleh bisa perbanyakan buku novel, buku sejarah, dan tokoh-tokoh dunia," harapnya.
Tentu saja kehadiran Ian menambah semangat Urbanus. Seiring promosi dan cerita dari mulut ke mulut, TBI-Soa dikunjungi berbagai lapisan masyarakat di Kecamatan Soa. Hal ini mendorong Urbanus untuk mengupayakan tempat yang lebih nyaman. Sebab seiring bertambahnya koleksi buku, ruangan penyimpanan buku dan ruang baca perlu diperluas.
Selain para pegawai bandara, pensiunan PNS pun rutin mengunjungi TBI-Soa. Salah satunya Josepg Roga (68). Ia  berkunjung hampir setiap hari.
"Nanti opa juga akan terus meminjam buku yang ada. Ini bagus dan kalau boleh disediakan ruangan yang lebih besar biar orang tenang membacanya," katanya kepada pengelola.
Urbanus mengakui ketersediaan buku yang beragam turut menambah minat masyarakat terhadap keberadaan TBI-Soa ini. Terlebih, TBI-Soa memberikan kesempatan peminjaman buku kepada pengunjung dalam batas waktu tertentu.
Hal ini sebagai stimulan agar dapat membaca di rumah. Terlebih kepada anak-anak sekolah sebagai bahan rujukan mengerjakan PR dari guru.
Urbanus pun bersyukur jika hari ini mulai banyak orang menaruh minat untuk membaca. "Dari awal sebenarnya target kita adalah membantu menyiapkan TB untuk menjawab keterbatasan ketersediaan buku bagi anak-anak sekolah. Ini niat awal," katanya.