Suatu ketika di masa itu
Aku teringat pada sebuah memori
Saat kukesal karena hujan mengguyur bumi
Lupa tak ada lipatan payung di dalam tasku
Bus telah menunggu di halte sana
Aku terdiam bertanya bagaimana
Tak mungkin derasnya hujan kuterobos begitu saja
Sebenarnya ada marah di sudut hati sebelah sana
Tersungging senyum manis menawarkan jasa
Membawa payung besar ke arahku
Tak kuingat siapa apalagi bertanya nama
Yang kutahu aku memerlukannya sampai ke dekat bus yang kumau
Singkat cerita aku dan dia
Melangkah bersama di bawah payung nan lebar
Uang lima ribu sebagai ganti  jasa payungnya sungguh bagiku tak seberapa
Dibandingkan senyuman manis dari dia yang telah merasa sangat bahagia
Hujan deras itu ternyata memberi rasa senang
Bagi hati yang bekerja mencari nafkah dengan riang
Aku kini bisa tersenyum saat mengenang
Betapa hujan tak lagi mendatangkan amarah yang membayang
...
Written by ABy untuk Inspirasiana
14 Maret 2023
Terinspirasi puisi Gadis Kecil Berpayung Jingga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H