Kau dengar di sana, gemericik air yang jernih dan dingin seolah terhenti
Tergantikan oleh gemuruh longsornya tanah tanpa penahan akar pepohonan tinggi
Mengapakah demikian alam seolah menangis dalam derai air mata?Â
Tak hanya erosi yang tak tertahan, bahkan banjir pun deras melanda
Apa yang sudah kau buat hai para insan pada alam semestaÂ
Bukankah dulu bersahabat erat
Bukankah dulu menjaga kelestariannya
Tak ada eksploitasi alam berlebih yang menjerat
Mampukah kini kembali lagi membina persahabatan baik dengan semesta
Sehingga tak lagi amarah alam seolah menghukum penghuninya