Menjelang Hari Guru Nasional (tanggal 25 November), saya menyadari bahwa tahun 2022 akan segera berakhir. Tahun 2022 merupakan tahun yang istimewa bagi saya karena tahun ini genap sudah masa pengabdian saya sebagai seorang guru alias pahlawan tanpa tanda jasa selama 35 tahun di sekolah tempat saya menimba ilmu dari TK hingga tamat SMA.
Saya memulai karir sebagai guru SD dari tahun 1987 hingga tahun 1989, lalu ke tingkat SMP dan SMA dari tahun 1989 hingga tahun 2003, dan hanya di tingkat SMP dari tahun 2003 hingga tahun 2022. Sungguh sebuah perjalanan yang panjang, namun saya menikmatinya karena itu adalah cita-cita saya sejak kecil.
Selain tahun istimewa, tahun 2022 juga merupakan tahun yang penuh dengan warna kehidupan bagi saya. Banyak suka duka yang saya alami dan saya sangat bersyukur bisa melewatinya dengan bahagia.
Awal tahun 2022, saya harus bertahan hidup dari rongrongan penyakit kanker nasofaring yang sudah saya derita sejak tahun 2019, yang kemudian bermetastasis ke paru-paru pada tahun 2021, dan selanjutnya ke bibir pada tahun 2022. Sesuatu yang dimulai dari duka/derita tidak harus berakhir dengan derita, tetapi kita harus bisa memanfaatkan pengalaman hidup itu menjadi berkah bagi kita. Bagaimana caranya?
Untuk memperbaiki kondisi tersebut tentu bukan hal yang mudah. Membutuhkan usaha, tenaga, semangat, keyakinan dari diri sendiri, dan faktor-faktor lain dari sekeliling kita yang bisa mendukung, seperti keluarga, famili, dan sahabat-sahabat setia. Beruntung saya memilikinya sehingga saya bisa bertahan hingga saat ini.
Kesempatan berharga datang ketika sahabat saya memperkenalkan saya dengan grup penulis Mettasik (Menulis metta dengan asyik). Kebetulan saya memang suka menulis buku harian dari masa remaja, maka saya mencoba menuangkan pengalaman hidup saya ke dalam tulisan-tulisan kebajikan di grup penulis Mettasik.
Lalu saya membuat akun sendiri di Kompasiana dan berusaha mengikuti perlombaan-perlombaan menulis yang diadakan oleh Kompasiana biarpun masih junior dalam hal menulis. Namanya juga penulis dadakan, ha ha ha …
Saya mencoba mengikuti events yang diselenggarakan oleh Kompasiana yakni:
- FAQ Blog Competition Mettasik bersama Maybank Finance bertema “Perubahan itu Pasti, Kebajikan Harga Mati” dengan judul “Menyebar Kebajikan Meraih Kebahagiaan dalam Upaya Menghadapi Perubahan” (terbit, 7 Agustus 2022).
- Event Menulis Gerimis Cinta untuk Warna dan Nada Berhadiah Utama Rp1.782.022 dengan judul “Bersatu Padu Membangun Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia” (terbit, 23 Agustus 2022).
- KPB Blog Competition: Kakek Merza Ajak Cucu Baca dengan judul “Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan Minat Membaca Anak-anak” (terbit, 13 Oktober 2022).
- Sadar Kesehatan Jiwa di Topik Pilihan Kolaborasi bersama dr. Andri, Sp.KJ, FAPM dengan judul “Mengolah Kesehatan Jiwa ala Penyintas Kanker Nasofaring” (terbit, 28 Oktober 2022).
Hal ini saya lakukan bukan demi hadiahnya, tetapi demi kepuasan batin karena bisa berbagi melalui tulisan-tulisan kebajikan kepada para pembaca setia dan bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Betapa bahagianya!
Saya mengambil hikmah dari pengalaman hidup saya sejak disapa penyakit kanker nasofaring ini dengan berbuat kebajikan melalui tulisan di Kompasiana. Sungguh menakjubkan karena hal ini belum pernah saya bayangkan, apalagi saya termasuk orang yang gaptek, he he he …