Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tahun 2022, Ada Harga yang Saya Tanggung Sangat Mahal

15 November 2022   07:00 Diperbarui: 15 November 2022   07:17 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang akhir tahun 2022, kita pasti tidak asing lagi mendengar kata “Resolusi”. Ya, tahun 2022 yang merupakan tahun yang berat bagi saya, tetapi tidak pernah bisa untuk menyerah.

Bagaimana dengan tahun 2022 kalian? Apakah resolusi 2022 terealisasi? atau berakhir menjadi teori?

Bagaimanapun perjalanan kita di tahun 2022, pastinya ada pelajaran dan pengalaman yang berharga untuk dibawa pada tahun berikutnya. Pengalaman yang akan membantu kita lebih berani melangkah menuju pengembangan diri.

Untuk menuju pengembangan diri pada tahun berikutnya, bagaimana resolusi 2023 versi kalian? mencatat secara ringkas dalam diary atau berlaku lebih realistis dengan melakukan penilaian dan rencana per hari?

Saya termasuk pribadi yang senang menulis resolusi dalam diary, namun sering melupakan evaluasi. Ketika mengetahui adanya event dengan tema Evaluasi 2022 dan Resolusi 2023, maka ini kesempatan bagi saya untuk berpartisipasi melalui Event Inspirasiana yang mungkin ada pelajaran yang bermanfaat untuk kalian semua.

Merencanakan bukanlah sesuatu yang wajib, namun setidaknya kita sudah memiliki tujuan, dan bisa hidup karena tujuan itu.

Menceritakan semua mengenai evaluasi diri saya, mungkin tidak cukup hanya satu sampai dua halaman. Namun melalui tulisan ini, tidak akan berpanjang-panjang waktu untuk menilai dan merencanakannya.

Ketika menilai diri saya di tahun 2022, saya banyak belajar dan memahami perihal mencintai, menghargai, dan melupakan. Mencintai seseorang yang juga mencintai saya, menghargai waktu, dan melupakan yang tidak akan bisa dimiliki dan yang tidak seharusnya dimiliki.

Saya termasuk pribadi yang susah move on dari orang yang saya kenal cukup lama, bisa pasangan maupun teman. Mungkin bisa disebut orang yang tidak berani keluar dari zona nyaman. Kemudian berakhir menjadi “Gagal move on”. Hal seperti ini membuat saya bodoh, membuat saya menghabiskan waktu dan tenaga hanya untuk berharap.

Melupakan bukan hal yang mudah, harus di tampar oleh banyak fakta, baru akan tersadar. Akibat dari susah move on, ada harga yang harus saya tanggung sangat mahal, yaitu waktu. Waktu yang datang namun tak dihargai, lalu pergi tanpa jejak. Waktu yang habis hanya untuk menunggu sesuatu yang tidak pasti dan menolak yang pasti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun