Kehidupan adalah ujian bagi kita, sepanjang hidup kita terus diuji, baik diuji dengan diberi kenikmatan ataupun kesulitan. Apa pun bentuk ujian yang diterima harus kita hadapi dan tidak lupa bersyukur pada sang Khalik.
Tahun 2022 yang saya lalui dan hampir di penghujung tahun, banyak peristiwa dan menjadi pengalaman serta pembelajaran bagi saya. Kita bukan malaikat, hanya manusia biasa, banyak kesalahan, dan kadang kita sibuk dengan hiruk pikuk kehidupan dunia. Asyik dengan dunia yang belum tentu baik untuk kita.
Saya mencoba evaluasi diri sendiri, bahwa saya sudah “dikuasai dunia”. Begitu sibuk dengan pekerjaan baik di kantor ataupun di rumah, sibuk dengan media sosial dan begitu mengikuti kehendak hati. Seperti theme song Doraemon, aku ingin begini aku ingin begitu, ingin ini ingin itu banyak sekali….
Saya merasa, kurang mencintai diri sendiri, kurang memperhatikan kesehatan. Dan juga ada peristiwa yang dialami sangat dekat dengan maut. Mengalami sakit, beberapa kali saya hampir menjadi korban kecelakaan dalam perjalanan.
Setelah melalui perenungan, mengambil hikmah, menyadari bahwa saya terlalu sibuk mencintai dunia, dunia belum tentu mencintai diri kita, bukan? Saya mulai mengurangi hiruk pikuk media sosial, berusaha hidup sehat, seperti mengkonsumsi makanan sehat, tidur atau istirahat yang cukup.
Saya juga lebih religius, mendekatkan diri pada Tuhan. Dunia akan kita tinggalkan, dunia bukanlah kehidupan abadi. Ada kehidupan abadi yang akan kita hampiri kelak, dan menjadi surga bagi kita jika banyak kebaikan yang diberikan.
Jangan lupa bersyukur, jangan lupa bersyukur, jangan lupa bersyukur. Kata-kata ini menjadi penguat bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik baik kita.
Mencintai diri sendiri bukan berarti kita egois lalu mengabaikan orang lain. Berbagi kebaikan dengan sesama, juga berarti mencintai diri sendiri. Ada kebaikan, ada kepuasan batin.
Lalu apa resolusi untuk tahun yang akan datang? Jika dipanjangkan usia, tahun 2023 ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Bisa mempunyai waktu yang bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga dan sekitar. Waktu tak pernah kembali, begitu cepat berlari. Jadikan diri kita mempunyai arti.
Pribadi yang baik, seperti apa? Ikhlas dan tulus dalam berbagai hal, tidak menyimpan penyakit hati seperti iri, dengki, sms (senang melihat orang susah atau susah melihat orang senang).