Walaupun memiliki keinginan untuk belajar hidup dengan prinsip merangkul ketaktahuan apa yang akan terjadi dan ketaktahuan apa yang akan dilakukan, tetapi keinginan untuk evaluasi dan resolusi diri selalu menggoda.
Apa karena ikut-ikutan?
Seperti kita tahu evaluasi adalah tentang masa lalu, sedangkan resolusi adalah tentang masa depan.
Orang bijak mengatakan bahwa masa lalu adalah beban, jangan dipikul lagi. Masa depan adalah kekhawatiran, jangan jadi pikiran.
Hidup jangan dibuat susah, jalani apa adanya. Biarlah yang berlalu jadi masa lalu, yang belum berlalu jangan ditunggu.
Ada kebenarannya. Namun, tiada salah juga dengan pikiran jernih dan hati yang bersih untuk meneliti kembali setiap langkah yang telah dilalui sebagai evaluasi.
Setiap jejak pasti berarti. Apapun itu pasti menjadi pemelajaran untuk resolusi kehidupan yang akan datang. Takada rugi. Karena untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik lagi.
Yang selalu menjadi nomor satu evaluasi diri secara pribadi pasti adalah berkenaan dengan perilaku. Sifat-sifat buruk yang masih menguasai
Banyak hal atau sifat buruk yang ingin diubah, tetapi acap kali tak berdaya mengubah segera. Selalu kembali ke sifat semula. Walaupun sudah tiada lelah mencoba.
Tak heran ada semacam penghakiman.  "Kamu memang  tidak bisa berubah." Kejam nian.