Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kuat dan Indah Bak Dandelion dan Edelweiss

13 Oktober 2022   11:45 Diperbarui: 13 Oktober 2022   11:51 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuat dan indah bak dandelion dan edelweiss | foto: wirestock/Freepik

Raga ini telah luruh dalam lara
Jiwa yang terpuruk dalam kubangan duka
menyisakan rasa yang tak tahu apa
Kalbuku tergores perih, merintih

Pentingnya memiliki mental yang sehat
Agar jiwa merasa tenang dan damai
Emosi stabil dapat mengendalikan diri dengan baik
Rintangan hidup kan dilewati dengan langkah pasti

Bukankah bunga dandelion tetap utuh
Ke mana pun angin menerbangkannya
Di tanah mana pun ia jatuh
Dandelion akan tumbuh, pancarkan keindahannya

Bukankah edelweiss tetap
pancarkan keindahan juga
untuk sedap ditatap
Meski  dipetik ia bergeming
tanpa rasa perih

Mental ciptaan Ilahi
Tak mungkin rapuh
bila terus dibasuh
oleh iman
sekuat dan seindah
dandelion dan edelweiss

Hidup membentangkan banyak jalan pada kita
Jalan lapang penuh bunga aneka warna
atau jalan setapak penuh kerikil dan onak
Kita pernah jatuh dan terluka
Merasa kalah dan hilang arah
Mengeluh pada hidup yang tak memberi maaf dan kesempatan
Tapi kita adalah pejuang
yang tak akan kalah didera luka, kecewa dan putus asa

Dalam lara yang mendera jiwa
Kupasrahkan asa pada Sang Pencipta Semesta
Dari-Nya ribuan kekuatan berasal
Kepada-Nya segala kisah berpulang

Aku laksana perahu yang tiada bernakhoda
Terombang-ombang dalam bahtera di samudera kehidupan  
Ku hadapi  segala badai yang menerjang
Dengan balutan cinta kasih Sang Pemilik Alam

Tegar! Bangkit dalam keterpurukan.

(kolaborasi puisi: Nina, Tati, Siska, Arif, Luna)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun