Berapa banyak orang yang tanpa sadar kebaikannya terbunuh oleh zaman?
Ketika hatinya terpanggil untuk melakukan kebaikan, tetapi harus terabaikan oleh sebuah bisikan.Â
Lalu  berpikir hal ini adalah kebenaran.
Ketika hendak menyemaikan  benih-benih kebaikan, tetapi terjadi pembatalan. Karena mengingat satu kejadian, orang baik justru menjadi korban.Â
Oleh sebab satu peristiwa yang mungkin kebetulan, lantas menjadi pembenaran. Menolong orang lain akan menjadi kesalahan.Â
Awalnya mungkin masih ada tanya dan di hati ada peperangan. Membantu atau mendiamkan.Â
Sekali, dua kali. Kemudian berkali-kali mengalami. Akhirnya, jadinya tidak peduli. Membatu hati ini. Benih kebaikan mati.Â
Apakah diri ini lebih takut kehilangan nyali daripada kebaikan yang mati?
@cermindiri, 04 Juli 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H