Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur Ditunda, Saatnya Menimbang dengan Bijak 4 Hal Ini

8 Juni 2022   16:01 Diperbarui: 10 Juni 2022   13:12 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertemuan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menko Marinves RI Luhut B. Pandjaitan pada 7 Juni 2022 membuahkan warta bahwa kenaikan harga tiket naik ke stupa Candi Borobudur ditunda.

Sebelumnya, pihak Taman Wisata Candi Borobudur menjelaskan bahwa pihaknya akan menaikkan tiket naik ke stupa Candi Borobudur menjadi Rp750.000,- sedangkan tiket masuk orang dewasa untuk turis lokal tetap Rp50.000,-.

Sementara harga tiket untuk pelajar akan turun drastis menjadi hanya Rp5.000,- dari semula Rp.25.000,-.

Dilansir portal resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, keputusan penundaan kenaikan tiket naik ke stupa Candi Borobudur ini diambil setelah wacana kenaikan mendapat tanggapan dan masukan dari masyarakat.

Saat menimbang dengan bijaksana

Penundaan kenaikan harga tiket naik Borobudur adalah saat untuk menimbang dengan bijaksana. Apakah pembatasan pengunjung dengan menaikkan harga tiket naik ke stupa adalah solusi tepat? Adakah solusi lain? Jika dinaikkan, berapa harga yang pantas?

Sejumlah ahli arkeologi telah secara bijaksana menyarankan agar jumlah pengunjung yang diperbolehkan naik ke Candi Borobudur dibatasi demi mencegah ausnya bebatuan dan mencegah vandalisme.

Dua alasan ini sangat logis dan sangat patut diakomodasi pihak pengelola Candi Borobudur dan pemerintah. 

Di sisi lain, wacana kenaikan harga tiket naik ke stupa menjadi Rp750.000,- bagi wisatawan lokal dan 100 dollar AS bagi turis mancanegara mendapat kritik dari masyarakat dan pelaku pariwisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun