Ada 3 hal menarik yang hanya ditemukan di Formula E di Jakarta, salah satunya khas Indonesia. Apa saja? Mari kita bahas.
Hadirnya Formula E di Indonesia sempat menuai pro dan kontra. Namun, Indonesia telah sukses menjadi tuan rumah Formula E yang diadakan di Jakarta tanggal 4 Juni 2022 lalu.
Pada Minggu malam kemarin (05/22), kami menonton Formula E untuk yang pertama kalinya melalui siaran ulang. Awalnya bingung dan tidak paham karena balapan Formula E sangat berbeda dengan balapan MotoGP. Perlahan tapi pasti, kami mulai menikmati lajunya Formula E hingga detik-detik terakhir.
Dari tayangan yang berdurasi kurang lebih satu jam tersebut, ada 2 hal yang kami anggap menarik.
1. Adanya Attack Mode
Beberapa kali, kami melihat kendaraan melintasi bagian luar tikungan. Bukannya berusaha menikung, eh, maksudnya menyalip, tapi malah seperti minta disalip.
Ternyata ada alasan dibalik itu! Mereka sedang mengaktifkan “Attack Mode”.
Apa sih “Attack Mode” itu?
Attack mode dalam Formula E, bekerja seperti booster dalam gim. Bagi yang tahu, katanya bekerja seperti NOS di mobil balap.
Untuk aktivasi Attack Mode, ada syaratnya. Pertama, Attack Mode hanya dapat dan wajib dilakukan sebanyak 2 kali.
Kedua, aktivasi Attack Mode hanya bisa dilakukan pada lintasan yang bertanda attack mode. Caranya dengan menekan tombol “Attack” di bagian setir.
Setelah diaktivasi, mobil Formula E akan mendapatkan tenaga tambahan selama 4 menit. Besar tenaga tambahan yang diperoleh berkisar 30-35 kW. Ini digunakan untuk membalap mobil Formula E bertenaga normal, yakni 200 kW atau 250 kW saat kualifikasi.