Di pagi gigil, netra dan raga telah siaga
Demi uang belanja dan uang jajan anandaÂ
Benak berkuasa atas nelangsa, takada tempat untuk keluh bertahta
Demi menyambung asa keluarga
Berjuang dan menempa demi terwujudnya mimpi mimpi indah
Siang malam bekerja tanpa kenal lelah Â
Mengerahkan segenap daya dan usaha
demi mengapai asa raih hidup sejahteraÂ
Pendar cahaya terlukis di tiap tetes keringat,
tetes cinta kasih untuk bertahan melakoni perjalanan semesta
Melangkah dengan karya untuk upaya sejahteraÂ
Tekad dalam diri sudah pasti
Walau terik mentari menerpa setiap hari
Menjadi titian bagi si buah hati
Tuk mewujudkan asa menggapai mimpi
Fajar menyingsing mengintip derap langkah buruh
Pulang petang bertumpah peluh
Kerja keras tanpa keluh
Upah, cukup sampai tanggal sepuluhÂ
Kerja, kerja, kerja
adalah niscaya
Bukan karena uang semata
Ada nilai yang lebih berharga
Kerja sebagai ibadah bukan omong kosong belaka
Sampai jadi nyata satu impian
Kala kerja bukan lagi alat tapi keinginan
Kala kita memberi sesuai kemampuan
Kala kita menerima sesuai kebutuhanÂ
Ada kalanya upah tak sebanding dengan jerih payah
Beban kerja tak dihargai semestinya
Bertahan meski dengan keterpaksaan
Sebab tak ada pilihan
Demi terpenuhinya sandang, pangan, papanÂ
***