Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suara Hati untuk Bumi yang Menua Bersama Kita

27 April 2022   06:07 Diperbarui: 27 April 2022   06:12 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bumi menua bersama waktu, berkejaran dengan laju dan deru mesin-mesin yang sering tak kenal waktu
Ada banyak cerita duka yang membahana karena kepedihan akibat polusi udara dan suara.

Gedung-gedung pongah menjulang tinggi, di bawahnya rumah-rumah kumuh tertunduk lesu, doyong enggan berdiri
Tapi, keduanya sama saja, bau pesing karena air kian menjauh pergi.

Anak-anak menangis meminta kasih sayang pada orang tua yang tengah sibuk mengeksploitasi bumi berlebih
Hingga kapan akan terus begini ketika bumi tak jua bertemu dengan mereka yang peduli.

Hingar bingar pembangunan tampak megah, tapi bumi sebenarnya semakin rapuh
Tak tahu harus berteriak ke mana, menangis juga untuk apa?

Bumi hanya terus menua seiring waktu tanpa ada yang melestarikan keberadaannya
Mata air telah menyusut, mungkin tak lama lagi akan mengering juga.

Air mata pun sudah tiada guna, tinggal merinding bulu roma
Menyaksikan perut bumi semakin terkoyak, mengeluarkan segala isinya.

Hari ke hari anak-anak dan orang tuanya hanya termangu menatap pilu
Maukah kau dan aku kini terlibat dalam peremajaan bumi pertiwi kita?

Suatu tempat di muka bumi, 26 April 2022

Puisi persembahan Tarigari untuk Inspirasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun