Bukan menyandang bambu runcing ataupun senapan
Namun buku-buku yang nampak sedikit usang
Membuatku bertanya-tanya siapakah dia yang sedang mencoba bertahan
Mataku tak berhenti memperhatikan
Dia menggayuh sepeda kumbang
Mengapa juga tahan di desa kecil yang seolah terpinggirkan
Kulihat ada raut wajah yang senang
Perlahan kukayuh sepeda kecilku  mengikutinya dari belakang
Kemuddian kulihat dia, padaku mengarahkan pandang
Aku terkesiap karena ketahuan dengan jelas sedang membuntutinya
Namun dia hanya memberikan senyuman dan memperlambat laju sepeda
Hingga jalan desa terlewati
Dia berhenti di sebuah gubug tua
Bukankan itu tempat bu guru yang sudah berusia senja
Mengapa dia pergi ke sini
Ada tanya yang berkelebat di hati
Ingin kuikuti ke dalam gubug dan bertanya
Namun ragu dan takut mengiringi
Langkah kakiku tertahan di pelataran terbuka
Kudengar bu guru berusia senja memanggilku
Memintaku masuk dan berkenalan dengan dia
Seorang guru baru yang akan mengajarku dan teman-teman dengan bahagia
Di jalan desa ku ternyata bertemu guru baru
Dia masih sangat muda
Namun mengapa mau mengabdi di desa
Menggantikan pengandian guru lamaku yang sudah berusia senja
Mendidik kami dengan segenap cinta
Dia bak Kartini muda di hadapanku
Rela mengabdi bagi kemajuan pendidikan di desaku
21 April tepatnya dia tiba di sini
Semoga pengabdiannya kan abadi
Terima kasih Tuhan , sebuah seruan doa
Kau gerakan hatinya untuk menjadi guru baru di desaku
Aku bahagia
Di jalan desa dapat bertemu
...
Selamat Hari Kartini
...
20 April 2022
Ditulis oleh seorang kawan untuk Inspiariana dalam rangka Hari Kartini