Penilaian jujur media Italia atas Sirkuit Mandalika
Laman sky.sport.it melaporkan bahwa Mandalika memiliki kondisi iklimnya yang tidak berbeda dengan Sepang, Malaysia. Ada empat rincian yang patut diperhatikan para pembalap: kelembaban tinggi, angin, suhu panas dan risiko hujan. Untunglah, pihak pengelola telah berusaha membuat sistem drainase air.
Aspal Mandalika sangat lebar (15 meter) dan ini membuatnya lebih sulit untuk ditafsirkan, terutama di awal balapan. Aspal Mandalika sempat bermasalah pada hari pertama tes pra-musim di Mandalika, namun kini sudah dibenahi. Meski begitu, kondisi ini dapat memberikan kejutan lebih lanjut bagi para pembalap di lap pertama.
Trek Mandalika terdiri dari 6 belokan kiri dan 11 belokan kanan. Mandalika menjadi sirkuit ke-73 dalam 74 tahun sejarah kelas atas MotoGP.
Laman motorbox mencatat, menurut teknisi Brembo yang bekerja sama dengan 24 pebalap di kelas utama, Mandalika adalah salah satu sirkuit yang rata-rata menuntut rem. Pada skala 1 hingga 5, Mandalika mendapatkan indeks kesulitan 3. Artinya, Mandalika menjanjikan balapan yang menantang dan seru.
Kejuaraan Dunia Superbike sudah memulai debutnya di trek ini November lalu, dengan indeks kesulitan 4, lebih tinggi dari MotoGP. Lintasannya sangat berliku. Sebagian sirkuit memungkinkan untuk melaju, tetapi lintasan lurus terpanjang hanya 507 meter.Â
Inilah pengamatan objektif teknisi Brembo atas Sirkuit Mandalika:
Kategori pengereman: sedang (3 dari 5). Waktu yang dihabiskan untuk pengereman: 31%. Panjang sirkuit 4.301 meter. Jumlah putaran: 26. Jumlah pengereman: 9. Tiga tikungan paling menantang: tikungan 1, 10, dan 13.
Wasana kata
Rata-rata media Italia mengapresiasi antusiasme Indonesia dalam menyelenggarakan ajang balap motor akbar setelah 25 tahun lalu di Sirkuit Sentul.Â