Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan-perempuan di Garis Depan

9 Maret 2022   18:35 Diperbarui: 9 Maret 2022   18:41 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruhana Kuddus, salah satu pahlawan perempuan Indonesia - rakyatterkini.com

"Langkah agresif musuh membuat kami lebih bersatu.”
Tak ada lagi bedak, gincu untuk kemayu
Tiada jerit manja memuja cinta
Lemah gemulai kini berganti gerak tegap perkasa

Saat ribuan perempuan dimobilisasi
Saat bocah-bocah kecil menangis tak henti
Saat tentara musuh membombardir negeri
Kami tetap berdiri di sini mengabdi pertiwi

Kami punya nyali bukan untuk melarikan diri
demi membela negeri kami rela mati
Laksana Khaulah binti Azwar Al-Asadi
meneguhkan hati demi keyakinan diri

Ketika rudal menggempur tak henti
Kami pantang mundur atau gentar
terus nyalakan api kebangkitan
menghempas kesewenangan sang pemberang

Enyahlah, pergi dari negeri ini!
Kami para Srikandi tak akan rela hati
bangsa kami diinjak-injak harga diri
Kami siap menyandang senjata pun belati

Cibadak, 8 Maret 2022. 

Nina Sulistiati untuk Inspirasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun