Rasa pahit jaman "abege", 35 tahun yang lalu itu, sedikit terbersit saat lagu "Reality" si Richard Sanderson mengalun dari kanal radio NRJ mengisi ruangan mobil yang kukemudikan.
Sejenak, terbayang lagi kamar masa kecil yang sempit di bilangan Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Malam-malam panjang yang kulalui sebagai abege 11 tahunan yang patah hati. Jam-jam panjang di malam pengap untuk kibas rasa tak percaya bahwa Togaplah yang menjadi pacar Maria waktu itu, bukan aku.
"Dreams are my reality..."
Suara nge-bass Captain pilot Togap yang duduk di kananku, terdengar menyanyi mengikuti refrain lagu yang keluar dari speaker mobilku diikuti tawanya.
Citra, istri Togap yang duduk di bangku belakang, terdengar ikut menyanyikan refrain lalu tertawa.
Yah, entah kapan dalam episode hidup ini, akhirnya memang Togap tidak lagi memacari Maria. Tahun 2002 ia menikah dengan Citra, sang ketua kelas yang garasi rumahnya dulu kami pakai untuk pesta Valentine 1987.
Di kemudian hari, Togap berkarir menjadi pilot di suatu maskapai penerbangan di Amerika Serikat dan sudah belasan tahun hidup berkeluarga di Atlanta dengan Citra dan anak-anak mereka.
Aku sendiri sudah belasan tahun tinggal dan bekerja di Perancis dengan istri dan anak-anakku.
Sore ini, untuk pertama kalinya sejak hampir 35 tahun, aku bertemu lagi dengan Togap dan Citra.
Kujemput mereka di bandara Charles de Gaulle, di utara Paris untuk selanjutnya kubawa ke rumahku yang sekitar 1 jam perjalanan jaraknya dari bandara.