Manchester United sudah pasti lolos ke babak berikutnya di Liga Champions Eropa. Tidak ada tekanan berat sehingga Ralf Rangnick, pelatih baru MU bisa mengistirahatkan pilar MU untuk laga-laga berat berikutnya.
Menjamu Young Boys di Old Trafford, MU menurunkan gabungan pemain berpengalaman dan muda. Bagaimana taktik unik Rangnick kala MU jamu Young Boys?
1. Menjajal formasi baru satu pivot
Rangnick mengubah formasi secara lumayan drastis. Dia menugaskan Donny van de Beek menjadi pivot tunggal di dalam formasi 4-1-4-1.
Van de Beek yang dipercaya tampil sebagai pemain mula tampak berusaha mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Aliran bola cepat mengalir dari kaki ke kaki. Meskipun demikian, harus diakui, presisi MU jauh dari harapan.
2. Memainkan pemain yang segar dan perlu membuktikan diri
Rangnick memainkan para pemain yang segar dan perlu pembuktian diri. Di antara para pemain tersebut, ada nama-nama Dean Henderson sang kiper kedua MU yang "kalah bersaing" dengan De Gea dan juga Amad serta Elanga, dua bintang muda Tim Manchester Merah.
Sama seperti van de Beek, dua pemain muda ini mencoba menampilkan diri mereka sebaik mungkin. Sayang, keduanya kurang tenang dalam situasi krusial di kotak penalti lawan.Â
Di babak kedua, Rangnick menurunkan pula Mengi menggantikan Luke Shaw. Juga Tom Heaton (kiper pengganti Henderson) dan Shola Shoretire (pengganti Amad). Sekadar catatan, Heaton adalah kiper "tua" berusia 35 tahun.
Yang bikin kaget adalah dua nama pemain muda yang jarang muncul: Zidane Iqbal dan Charlie Savage, anak Robby Savage.