Puisi HAS
Bocah itu membuka album lawas
Serpihan kenangan yang tak tuntas
Tentang ayah dan ibu yang lugas cerdas
Tangan-tangan kecil di genggaman ayah bunda.
Kaki-kaki kecil melangkah dituntunnya.
Kenangan indah penuh cinta
Dia termenung, merefleksikan karya nan agung        Â
Yang telah termeterai pada dirinya    Â
Dikandung, dilahirkan, dicintai ayah dan bunda
Yang hadir sebagai jelmaan Cinta Sang Pencipta
Papa mama biarkan aku melewati hari-hari dengan kasih sayang
bukan omelan ketika aku salah,
sebab omelan akan membuat aku menyimpan kepahitan,
tetapi kasih sayang membuat aku bertumbuh
Goresan kisah bermain di pelupuk mata
Belaian lembut sang bunda
Petuah bijaksana dari ayahanda
Menjadi pijakan untuk melangkah
Meraih masa depan nan cerah
Hari depan jauh digenggaman
Hari ini entah apa terjadi
Anak-anak mengais harapan
Di trotoar dan pasar, bermain api
Mata beningnya adalah kesejukan
Mencerahkan dunia dengan senyuman
Kini mereka menunduk lesu
Mendapati taman dengan bunga-bunga layu
Bocah kecil berbisik lirih di malam sunyi
Datanglah segera esok hari
Bawa pergi semua mimpi burukku, wahai Mentari
Jadikan aku mercusuar kebaikan bagi semua yang aku jumpai
Anak adalah harta yang berharga
Titipan Tuhan untuk dijaga
Tugas mulia kita semua
Beri dukungan mereka mencapai cita-cita