Dahsyatnya dampak Covid-19 di Amerika Selatan
Relokasi turnamen terjadi karena banyak negara Amerika Selatan mengalami peningkatan kasus virus dan kematian setiap hari dan beberapa berjuang dengan peluncuran vaksin Covid-19 yang lambat.
Dari 10 negara dengan kasus dan kematian harian terbanyak di dunia per 100.000 penduduk minggu lalu, enam adalah Amerika Selatan. Argentina berada di urutan ketiga dalam kasus harian dan keempat dalam jumlah kematian; Brasil berada di urutan kesembilan dalam kasus harian dan ketujuh dalam kematian.
Pandemi juga telah mempengaruhi sepak bola klub: tim Argentina River Plate baru-baru ini mengalahkan Independiente Santa Fe dari Kolombia meskipun kehilangan 20 pemain andalannya.
Hikmah untuk Indonesia
Apa yang terjadi pada Argentina  dan Kolombia semoga tidak terjadi pada Indonesia yang dipercaya FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2023. Kita tahu, Piala Dunia U-20 akan tetap digelar di Indonesia meski mundur dari jadwal semula, yakni 2020 lalu.
Akibat merebaknya COVID-19, FIFA memang sudah memundurkan jadwal Piala Dunia FIFA U-20 putra dua kali dari jadwal semula yakni tahun 2020 menjadi pada 2021 dan kemudian akhirnya pada 2023 nanti.
Tidak bisa kita kesampingkan kemungkinan FIFA memundurkan kembal jadwal dan atau bahkan memindahkan event sepak bola seperti Piala Dunia U-20 bila kasus Covid-19 di negara tuan rumah makin tidak terkendali.
Pemerintah Indonesia dan kita sebagai masyarakat Indonesia perlu bersatu hati untuk mendukung gelaran Piala Dunia U-20 di negara kita pada 2023 nanti. Salah satu caranya adalah dengan semakin disiplin menjalankan protokol kesehatan di tengah wabah Covid-19.
Kisruh politik dan tak terkendalinya Covid-19 di Argentina dan Kolombia sudah menjadi bukti betapa runyamnya situasi penanganan pandemi bisa mempengaruhi event olahraga besar.Â
Selain itu, panitia penyelenggara perlu segera melakukan langkah-langkah terukur untuk meyakinkan FIFA bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah gelaran Piala Dunia U-20.Â