"Itu dia wanita anggun yang kunanti," gumam Jack memuji teman wanitanya, Annette.
Sesuai namanya Annette selalu terlihat anggun. Seperti Bunga di padang gurun sekalipun tiada yang melihatnya, ia berperangai murni, tulus.
"Anggun ketika ia berjalan sambil membawa secangkir kopi untukku". Sahut Roney tersenyum.
Anggun?
Wanita yang anggun terpancar dari nada suara dan sinar mata. Suara akrab, menghangatkan suasana. Bagi wanita keanggunan menjadi milik lestari, abadi melekat.
Keanggunan melahirkan perilaku keibuan, kehadirannya menimbulkan rasa damai. Meredakan keberangan kaum pria.
Pria tergoda melalui mata. Wanita tergoda lewat telinga. Katakanlah sesuatu kepada wanita. Perkataan lembut, menyejukkan hatinya.
"Percuma cantik jika ia membosankan!", ujar Roney sinis. Pasalnya Reina sering jutek. Wanita ini paling sering gak kompak diantara kita.
Keanggunan mempunyai daya tarik magis. Memancarkan suasana hangat, persahabatan, kegembiraan dan menyemarakkan.Â
Anggun bukan sesuatu yang dibuat-buat, bukan drama queen namun hiasan pribadi yang melekat. Aksesori yang lahir alami. Tingkah laku yang dibuat-buat akan tampak sebaliknya.
"Menurutmu bagaimana pria yang anggun?", tanya Jack padaku.