Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kontroversi European Super League: Ide Serakah Pemilik Klub-klub "Semau Gue"

19 April 2021   03:16 Diperbarui: 19 April 2021   03:38 4889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersamaan dengan tagar seputar laga Manchester United melawan Burnley, muncul tagar yang sangat viral. European Super League menjadi tren pembicaraan warganet pencinta sepak bola.

Ada sejumlah media massa yang mengendus rencana dua belas klub besar Eropa untuk membuat liga sendiri, lepas dari liga-liga domestik dan liga kompetisi resmi Eropa di bawah UEFA.

Konon kabarnya, ada dua belas klub besar yang telah menyepakati rencana European Super League atau Liga Super Eropa ini. Daftar klub-klub European Super League itu adalah:

Spanyol: Real Madrid., Atletico Madrid, dan Barcelona 

Inggris:  Manchester United, Manchester City, Liverpool, Chelsea, Tottenham Hotspurs, dan Arsenal

Italia: Juventus, Inter Milan, dan A.C. Milan.

Beberapa klub besar dikabarkan menolak bergabung. Beberapa klub besar yang menolak antara lain Paris St Germain (Perancis), Bayern Munich dan Borrusia Dortmund (Jerman).

Mengapa ada klub-klub besar menolak?

PSG, misalnya, telah diundang untuk bergabung tetapi sejauh ini menolak tawaran tersebut. Presiden PSG, Nasser al-Khelaifi, duduk di dewan UEFA dan juga mengepalai beIN Media Group, jaringan televisi yang berbasis di Qatar yang telah membayar jutaan dolar kepada UEFA untuk hak menyiarkan pertandingan Liga Champions.

Bayern Munich dan Borrusia Dortmund tampaknya ragu mengikuti rencana European Super League ini karena dua klub ini memikirkan tanggapan dari para penggemar sebelum memutuskan sesuatu yang besar.

Di sisi lain, konsekuensi berat telah menanti klub-klub yang nekat bergabung pada liga eksklusif European Super League yang tidak mengenal promosi dan degradasi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun