Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hutan yang Hilang

21 Maret 2021   11:57 Diperbarui: 21 Maret 2021   12:10 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mentari tersenyum lebarMengawali hari yang cerah bersinarBumi menyambut dengan gusar
Tubuh telah kering, pohon-pohon tak lagi mengakar

Ke mana pohon-pohon yang berdiam di rimba tenang
Yang menjadikan bumi menghijau rindang
Pohon-pohon itu sudah ditebang
Berubah jadi kepingan, lalu menjadi uang

Hutan dibakar, dijadikan perkebunan
Ditanami dengan tanaman yang tak ramah lingkungan
Tanpa hutan, bumi meratap dalam kesedihan
Nelangsa, diujung kematian

FS, 21 Maret 2021

"Selamat Hari Hutan Sedunia"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun