Lelaki itu memacu kuda besi renta. Menembus gigil fajar yang basah demi keluarga tercinta.Â
Ruang kantornya mengucapkan selamat datang. Pada dirinya, pegawai pertama yang menjelang.Â
Lelaki itu membelai kertas-kertas. Hatinya terlarut dalam berkas. Asmara keduanya pada karya bak samudera luas.Â
Ditebarnya senyum harum. Didengarnya keluh kesah. Biarpun dia sendiri menyimpan resah.
Lelaki itu  terakhir pulang. Ia tidak ingin langkah kakinya yang goyah dipandang. Hidup adalah berjuang.Â
Lelaki itu melangkah susah payah ke parkiran. Penyakit itu telah gerogotinya pelan-pelan. Namun, lelaki itu telah berjanji: ia akan selalu berhati embun nan menyejukkan.
RB untuk Inspirasiana, 12 Maret 2021
untuk para pria berhati embun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H