Mungkin sebagian besar dari kita mengenal tumbuhan ini sebagai gulma. Masyarakat di daerah tempat tinggal saya mengenalnya dengan sebutan Krokot. Lain lagi dengan masyarakat di daerah Sunda, mereka mengenalnya dengan nama Gelang, sedangkan masyarakat di Madura mengenalnya dengan nama Sereyan.
Jalu-jalu Kaki adalah penyebutan tumbuhan ini di Maluku. Di luar negeri, krokot dikenal dengan nama Purslane atau Pigweed.
Begitu banyak sebutan untuk tumbuhan yang memiliki segudang manfaat baik ini. Bentuknya yang kurang menarik, seringkali tidak mendapatkan banyak perhatian dari kita.
Krokot dikenal dengan nama ilmiah Portulaca oleracea L. Tumbuhan ini berasal dari Afrika dan Persia. Tumbuhan yang memiliki batang berwarna merah dan memiliki rasa asam ini telah lama dijadikan masyarakat China sebagai tumbuhan obat herbal.
Krokot dijadikan obat untuk masalah-masalah pencernaan dan usus. Krokot berguna untuk mengobati diare, disentri, dan penyakit-penyakit lain yang berhubungan seputar masalah pencernaan dan usus.
Rasa krokot yang khas ini membuat rasa lotek menjadi penuh warna. Rasanya yang asam memberikan kesegaran dalam perpaduan sambal kacang nan sedap dengan aneka sayur yang tersaji dalam hidangan lotek tersebut.
Ada harta karun yang tersembunyi di balik pesona krokot yang belum banyak diketahui. Sebuah penelitian menjelaskan banyaknya kandungan yang ada di dalam tumbuhan ini.
Kandungan gizi yang melimpah dalam tumbuhan ini menjadikan krokot memiliki harta karun yang besar bagi kesehatan tubuh kita. Kandungan Omega 3, Vitamin A, B Kompleks, E, beta karoten, kalsium, zat besi, dan sejumlah kandungan yang bermanfaat lainnya seperti asam alpha linolenic, alpha-tocopherol, ascorbic, dan kandungan lainnya mengukuhkan kedudukannya sebagaitumbuhan bermanfaat yang tidak dapat diremehkan.
Ragam Manfaat dalam Tumbuhan Krokot yang Menjadi Harta Karun Terpendam
Sumber Antioksidan