Anak-anak itu berlarian kegirangan. Menjemput guru yang datang di tengah rinai hujan. Tlah lama ruang kelas merana kesepian. Jadi guru pedalaman siapa tahan?
Puan kirana itu tersenyum bahagia. Biarpun pepuja hatinya menangis di bandara kala melepasnya. "Mawar, baik-baiklah engkau di sana," kata teruna itu berbalut doa.
Si gadis berhati kencana membuka isi tasnya yang penuh. Selembar surat undur diri yang tlah lusuh. Suara kepala sekolah itu masih bertalun: "Apakah tak sayang pada kariermu di kota yang tlah engkau rintis dengan peluh?"
Pada paras anakanak tak berbuku pandangannya kini terpaku. Ia pandang dalam-dalam mata satu gadis mungil nan lugu. Sang guru muda tertegun kelu: di netra bocah itu, ia tak melihat bayang dirinya yang kuyu.Â
Di ikshana malaikat murni itu, ia melihat sekuntum mawar biru.
***
Terima kasih pada Kompasiana dan sahabat Kompasianer atas centang biru untuk Inspirasiana
Komunitas Inspirasiana Kompasiana, 9 Maret 2021
Setiap klik pada artikel Inspirasiana adalah dukungan untuk anak-anak tak berbuku melalui K-rewards.
bertalun: bergema
ikshana: mata, penglihatan (bahasa Sanskerta)Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI