"LDR itu berat. Kamu tidak akan kuat. Biar aku saja."
Maryono sudah lebih dari 10 tahun merantau ke ibukota. Ia berjuang sendirian ditengah hiruk pikuknya suasana kota demi menjalankan peran penting sebagai suami dari seorang istri dan ayah dari dua orang anak.
Di kota ini, ia memang sendirian. Istri dan dua putrinya tinggal di kampung halaman. Meskipun terpisah jarak 600 kilometer, keluarga ini tidak pernah kehilangan kehangatan. Maryono selalu menyempatkan diri untuk pulang. Setidaknya satu bulan sekali.
Sesungguhnya ia tak sanggup menahan rindu pada orang-orang tercinta. Namun, semua itu harus dijalani demi masa depan keluarga tercinta.
Kami kini tidak bekerja dalam satu perusahaan lagi. Tahun lalu ia memutuskan mundur sebagai karyawan dan memulai usaha kecil-kecilan. Ia ingin mandiri. "Capek bekerja di pabrik tidak ada perkembangan,"Â katanya.
Pikirannya memang tertuju pada buah hatinya. Apalagi putri sulungnya sudah mulai memasuki sekolah Madrasah. Biaya hidup yang lebih tinggi membuatnya berputar otak untuk menambah penghasilan.
Maryono, selaku suami dan ayah menjalani perannya dengan sepenuh hati. Ia adalah seorang pekerja keras. Ia juga seorang yang tak pernah meninggalkan kewajibannya untuk menghadap Tuhannya. Sholat lima waktu tidak pernah ia tinggalkan.
Ia tidak pernah berperilaku menyimpang. Apalagi menyimpan wanita lain didalam hatinya. Untuk hal-hal ini, saya adalah saksi, karena saya sudah mengenalnya cukup lama.
Apakah wanita cantik tidak membuat ia melirik? Sebagai seorang pria normal tentu saja ketertarikan pasti ada. Namun, untuk tercebur dalam hubungan yang lebih jauh, tidak pernah terpikirkan. Ia mengingat kedua putrinya.
Maka, LDR yang sudah dijalaninya sejak lama adalah sebuah ujian akan kesetiaan. Maryono berhasil menaklukkan keinginan daging dan hawa nafsunya untuk setia pada satu wanita. Setidaknya sampai sejauh ini. Ia merupakan sosok teladan pria yang setia.
Hubungan jarak jauh, atau yang banyak dikenal dengan LDR (Long Distance Relationship) sejatinya merupakan suatu hubungan yang memiliki tantangan tersendiri. Hidup sendiri, tanpa ada yang mengawasi. Bisa berbuat sekehendak hati tanpa terlihat oleh pasangan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!