Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Membaca Klise Derita Bumi pada Potret Langit Warna-warni

12 Februari 2021   00:19 Diperbarui: 12 Februari 2021   00:50 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Langit Warna-Warni (Dok. Teo Tarigan)

Dalam sebuah bab, Calvin menuliskan tentang karya Allah yang memperlihatkan kebesarannya kepada setiap orang, melalui penyataan dalam alam semesta ciptaanNya. Katanya, "Kemana juga kita layangkan pandangan, tiada bagian dunia betapa kecil pun, yang tidak menunjukkan sedikit-dikitnya secercah kebesaranNya."

Tidak terhitung bukti-bukti, baik di langit maupun di bumi, yang menegaskan kepada kita, hikmatNya yang mengagumkan. Bukan hanya rahasia-rahasia alam untuk penelitian khusus, yang atasnya memerlukan penguasaan ilmu falak, kedokteran, dan seluruh ilmu fisika. Namun, hal-hal yang sudah terpampang begitu jelas, sehingga yang paling kasar dan paling dungu pun cukup mampu untuk menangkapnya, sampai tidak dapat membuka mata tanpa menyaksikannya.

Manusia yang tidak mempelajari ilmu-ilmu tadi pun, tidak akan terhalang untuk melihat suatu seni yang begitu besar pada karya-karyaNya. Oleh sebab itu, akan menimbulkan kekaguman mereka kepada pembuatnya. Mungkin, salah satu kesimpulan atas uraian ini adalah, "Tidak ada seorang pun yang kepadanya Allah tidak memperlihatkan hikmatNya dengan berlimpah-limpah."

Berbagai fenomena yang terlukis di langit adalah salah satu bukti kesaksian yang jelas dari alam, mengenai bangunan dunia yang begitu indah tertibnya.

Potret Langit Warna-Warni (Dok. Teo Tarigan)
Potret Langit Warna-Warni (Dok. Teo Tarigan)
Klise Derita Bumi
Manusia berharap, Sang Pencipta yang menyediakan.

Terdengar klise? Ya, bisa saja. Sebab ide atau ekspresi atas konsep yang terkesan pasrah atau pasif ini sudah terlalu sering didengungkan, bahkan sudah terdengar menyebalkan.

Namun, tunggu dulu. Klise juga berarti gambar negatif film pada potret. Mungkin, anak zaman kini sudah tidak mengenal potret yang sudah ditinggalkan dan dirasa kuno ini. Tidak mengherankan, sebab manusia masa kini tinggal jepret, unggah, dan membagikan potret-potret, tanpa perlu mencetaknya.

Ya, potret yang berasal dari negatif film ini, tidak akan bisa dinikmati sebagaimana warna aslinya bila tidak dicetak. Menariknya, klise atau negatif film dengan gambar berwarna, komplemennya berasal dari warna-warna yang terdapat pada objek yang difoto. Objek warna merah akan membentuk cyan (hijau biru) pada film, warna hijau membentuk warna magenta (merah biru), sedangkan objek warna biru akan membentuk warna kuning pada film. Negatif film ini bila dicetak akan menjadi foto-foto berwarna, yang disebut gambar positif.

Perubahan negatif film menjadi gambar positif dalam cetakan klise ini, dapat dijadikan analogi "lukisan" kehidupan nyata yang jauh melampaui apa yang dapat kita pikirkan dan mintakan dalam doa kepada Sang Pencipta. Dengar, lihat, dan saksikan saja berbagai kisah kehidupan yang inspiratif dan kadang tak masuk akal dari orang-orang "biasa."

Kalau bukan karena cara kerja Sang Maha Pencipta yang melampaui segala akal, lalu apa yang bisa membuat semuanya bisa terjadi? Tampak misalnya dari kisah kehidupan saudara-saudari yang hidup dalam himpitan, keterbatasan, dan penderitaan, 

Guguran abu vulkanik Gunung Sinabung, Karo, 11/02/2021 (Dok. Teo Tarigan)
Guguran abu vulkanik Gunung Sinabung, Karo, 11/02/2021 (Dok. Teo Tarigan)

Bahkan tidak perlu ber-apologetika untuk menyatakan pembelaan akan kenyataan itu. Karena telah terbukti, ketika dunia kehilangan semua keajaibannya, ketika masa muda, kekuatan, ilmu pengetahuan, teknologi, kecantikan, ketampanan, dan uang tidak lagi berharga, dunia mungkin tidak tahu lagi jalan lain, selain berpaling kembali kepadaNya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun