Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Worklife Balance: Jangan Mengejar Hal Kecil, Mengorbankan Hal Besar

3 Februari 2021   09:48 Diperbarui: 3 Februari 2021   10:02 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Ady April from Pexels

3. Kesimbangan Pekerjaan dengan Olahraga

Pegawai di kota-kota besar biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk menuju ke kantor dan sebaliknya arah pulang karena kemacetan jalan.

Sehingga ada istilah P4, "pergi gelap pulang gelap pendapatan pas-pasan." Di sini dibutuhkan kesungguhan hati untuk menyempatkan waktu melakukan olahraga, agar tetap bugar sampai usia lanjut.

4. Keseimbangan Pekerjaan dengan Sosial

Teori kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi adalah aktualisasi diri. Hal ini tidak harus menunggu meraih jabatan tertentu baru bisa melakukannya.

Namun, dalam jabatan apa pun saat ini dapat melakukan aktualisasi diri dan melakukan kegiatan sosial sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Selama hal tersebut untuk kebaikan bagi orang lain.

Ke empat keseimbangan tersebut di atas mudah diucapkan tetapi sulit untuk diimplementasikan. Untuk itu diperlukan beberapa kiat atau tip agar dapat mencapai worklife balance, yakni:

Komitmen

Komitmen penting bagi seorang pegawai atau karyawan. Dengan komitmen dapat membangun kepercayaan baik dengan atasan, bawahan dan rekan sejawat. Komitmen dapat menjadi identitas diri dan meningkatkan personal branding yang positif.

Tanggung Jawab

Pegawai yang tidak bertanggung jawab akan mendapatkan penilaian yang buruk dari atasan. Sehingga hal ini harus dihindari. Mulailah bertanggung jawab dengan tugas-tugas kecil yang dibebankan. Jangan menunda pekerjaan dan buatlah prioritas yang penting dan mendesak untuk dikerjakan terlebih dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun