Bila demikian lama-lama juga akan terbiasa dengan kondisi yang baru saja terjadi. Apapun itu, kalau sudah terbiasa, apalagi menjalani dengan ikhlas pasti akan membahagiakan.Â
Seperti kondisi kita saat ini. Ketika pertama kali terjadi pandemi. Heboh, seakan tak terima dengan kondisi yang tak biasa. Karena banyak hal yang harus berubah. Hidup dalam kenormalan baru. Sekolah, tempat hiburan, dan tempat ibadah ditutup; pegawai bekerja dari rumah; acara kumpul-kumpul ditiadakan.Â
Mengerjakan tugas dari rumah sendirian merasa bosan karena tiada canda tawa teman kerja. Takada yang bisa dilirik untuk menambah gairah. Banyak hal yang perlu penyesuaian.Â
Begitu pula dengan kondisi sekolah yang harus  ditutup berganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Saat memulai  terdengar banyak keluhan di mana-mana karena banyak menemukan kendala. Protes. Kini? Sudah hampir yang ada suara lagi.Â
Penerapan protokol kesehatan yang serasa merepotkan. Ke mana-mana wajib memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Kikuk dan kadang geli sendiri. Karena tak terbiasa, tidak heran kita sering lupa apa yang harus dilakukan. Benar-benar terasa merepotkan.Â
Namun seiring berjalannya waktu perlahan, tetapi pasti kita sudah mulai terbiasa dengan kondisi yang merupakan kewajaran baru. Justru di balik semua yang menyusahkan kita ada kemudahan yang kita dapat dan manfaat yang besar.Â
Misalnya dengan aplikasi Zoom kita bisa bertemu dengan saudara atau teman dari berbagai belahan dunia dalam satu acara. Bisa saling menatap dan melambaikan tangan. Terasa membahagiakan. Kemudahan tak terpikirkan sebelumnya.Â
Jadi, ada baiknya memang ketika kita harus menjalani situasi baru daripada sibuk mengeluh dan berpikir penuh ketakutan lebih baik menjalani dengan baik. Menerima dengan lapang dada sambil berharap yang terbaik. Bukankah ini lebih baik?Â
K71
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H