"Musik adalah milik semua orang. Hanya perusahaan rekaman yang berpikir ia milik seseorang" John Lennon (Musisi Rock dari Britania Raya (1940-1980))
Ya. Dan memang seharusnya demikian, musik adalah milik semua orang. Ia tak bisa diklaim milik seseorang dengan dalih apapun. Musik adalah bahasa universal dan merupakan bahasa jiwa-- ia tak mengenal gender, ras, agama, atau suku.
Apabila ditelisik, dalam musik terdapat sensualitas maupun spiritualitas. Sensualitas berhubungan dengan keindahan bentuk fisik, seperi alat musik, tari/gerak, busana, gema suara, irama dan bentuk-bentuk tampilan fisik lainnya.Â
Akan tetapi musik juga mempunyai sisi spritual. Sebab, musik mampu menembus sampai ke relung jiwa, menggetarkan jiwa, hingga membuat orang-orang meneteskan air mata, histeris bahkan pingsan, apabila musik telah menyentuh jiwa terdalam seseorang.
Lalu, apa itu musik?
Mengutip dari Wikipedia, musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, nada, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama.
Dari definisi di atas, bila kita menggaris bawahi kata "suara yang disusun sedemikian rupa", kita bisa memahami dan menyimpulkan, bahwa tidak hanya alat-alat berupa gitar, suling, piano dan lain-lain yang menghasilkan suara, tapi juga manusia yang mengeluarkan suara.
Dari suara manusia yang dilantunkan sedemikian rupa itulah yang menghasilkan nyanyian yang indah dan menyentuh hati.
***
Berbicara tentang musik dan yang berkaitan dengan musik, dalam tulisan ini saya ingin memperkenalkan kepada kita salah satu penyanyi asal daerah saya, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pembaca tentu tahu Andmesh Kamaleng, bukan? Ya. Penyanyi bersuara indah itu berasal dari Alor. Lagu-lagu yang ia nyanyikan apabila kita dengarkan dan resapi dalam hati, bisa membuat kita menjadi melankolis. Hehe