Nah, setelah prosesi makan dan mengucap syukur bersama dalam tradisi Kenduren, maka rangkaian acara Sadranan dilanjutkan kembali dengan berkunjung ke rumah saudara-saudara, kerabat, tetangga untuk saling bersilaturahmi.
Memang ada yang berbeda untuk tahun ini. Sadranan tahun 2020 di dusun Ringinsari dilakukan dengan sangat terbatas, karena  pandemi Covid19 yang sedang merebak.
Saling berkunjung dan bersilaturahmi ini menjadi rangkaian acara penutup tradisi Sadranan dalam lingkup wilayah dusun Ringinsari.
Banyak nilai yang bisa ditangkap dari gelaran tradisi budaya yang satu ini. Menghargai para leluhur yang telah menghadap Yang Mahakuasa, mempererat persaudaraan dan silaturahmi, serta tetap mengusung semangat gotong-royong antar masyarakat menjadi titik sentral pada tradisi ini.
Dari seorang warga dusun Ringinsari yang bernama Ibu Sri Wahyono, ada sebuah kebiasaan unik yang terjadi dalam tradisi ini. Setiap orang yang berkunjung untuk bersilaturahmi dianjurkan untuk menyantap hidangan yang telah disediakan oleh tuan rumah. Menyantap hidangan berarti menghargai sang tuan rumah yang telah menyediakan.Â
Tuan rumah akan sangat senang jika tamu yang berkunjung bisa bersama-sama menyantap hidangan yang telah disediakan oleh mereka.
Bisa dibayangkan jika 10 rumah dikunjungi, 10 hidangan harus disantap dari tiap-tiap keluarga yang dikunjungi. Wow, selain mempererat persaudaraan, perut kenyang tak terkira bisa dirasakan, hehehe.
Indonesia kaya akan ragam budaya dan tradisi. Benang merah yang bisa ditarik dari tiap budaya dan tradisi yang diusung adalah memberikan kedamaian, toleransi, dan kerukunan persaudaraan.
Berharap tradisi Sadranan 2021 bisa digelar kembali dan membawa kebahagiaan bagi masyarakat dusun Ringinsari.
Ditulis untuk Inspirasiana.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H