Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Motivator Terbaik Itu adalah...

3 November 2020   06:30 Diperbarui: 3 November 2020   06:41 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Desygner

Siapa motivator terbaik itu? Di kepala kita biasanya spontan tersedia jawaban, bahwa itu adalah diri kita sendiri.

Namun, kali ini saya akan menyangkal. Bukan itu jawabannya. Persepsi kita memang demikian selama ini.

Adapun dunia mengakui ada beberapa motivator terbaik saat ini. Seperti Eric Thomas, Jim Rohn, Anthony Robbin, Zig Ziglar, John Calvin Maxwell, Nick Vujicic, dan masih banyak lagi.

Di Indonesia juga banyak motivator terkenal. Ada Tung Desem Waringin, Merry Riana, Andrie Wongso, Ary Ginanjar Agustian, dll.

Mereka semua harus diakui memang motivator terkenal dan terbaik. Terkenal itu pasti. Terbaik bagi mereka yang tergugah. Belum tentu mereka bisa menggugah semua orang.

Motivator terbaik yang saya maksud ini adalah guru bagi semua motivator terkenal dan terbaik. Tanpa sang guru, sang motivator terbaik ini, mereka takakan menjadi motivator hebat seperti saat ini.

Motivator terbaik inilah yang membuat para motivator antusias menjalani hidup ini. Yang mana sebelumnya ada yang hidup dalam keterbelakangan, cacat fisik, kemiskinan, dan lainnya.

Tanpa sang motivator terbaik ini, hari ini tidak akan lahir para motivator ulung tersebut.

Siapakah sang motivator terbaik yang masih menyembunyikan diri itu?

Baiklah. Sekarang izinkan sang motivator terbaik kita tampil ke muka. Tunjukkan dirimu. Ini dia.

Ia bernama "Mas Alah". Ya, masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun