Aku, jika sampai waktuku
Kuingin Kau takberpaling dariku
Menenangkan jiwa di tengah derau kehidupan
Meniti muhibah, di mana mujur sering kali takberpihak
Jalanan berlubang nan gelap
Terkadang tiada pilihan lain
Mencoba menapaki tanpa takut
Berharap tuntunanMu memandu langkahku tetap
Doaku terpancang mantap
Lapar, haus, letih kadang membuat jarak
Sorot tatapMu kelihatan, meski samar dari jauh
Jika susah hati membikin penat
Kudamba kapan, bukan jika
Jika lapar, akan dikenyangkan
Jika haus, akan dipuaskan
Jika susah, akan dihiburkan
Namun, bukan jika, tapi kapan
Aku, jika sampai waktuku
Palingkanlah wajahMu kepadaku
Teduhkan jiwa dalam tundukku takberdaya
Jika tidak, maka hilang lenyaplah aku
Dianggit oleh TT untuk Inspirasiana
Â
Catatan:
Muhibah: cinta kasih; mahabah; perasaan persahabatan dan kasih.
Derau: (nomina) tiruan bunyi gemuruh hujan dibawa angin; (Fisika) bunyi yang gelombangnya tidak teratur; (Dirgantara) gangguan yang terjadi dalam sistem transmisi telekomunikasi yang mempengaruhi kualitas informasi.
Pancang: potongan bambu (kayu dan sebagainya) yang pangkalnya runcing, ditancapkan atau dihunjamkan ke tanah (untuk tanda batas, tambatan, penguat pinggir parit, dan sebagainya).