Picu yang melatuk saya untuk menelurkan tulisan ini tak lain untuk menjawab tantangan dari segenap rekan-rekan Inspirasiana yang kemarin lalu menyarankan saya menulis seputar pariwisata Labuan Bajo, Manggarai Barat.
"Lha, mosok orang luar melulu yang ngulas seputar objek wisata Labuan Bajo. Putra daerahnya sendiri kapan?" kira-kira begitulah seloroh teman-teman saya di grup WAG
Oke. Sesuai harapan teman-teman itulah yang membuat saya sedini duduk manis didepan layar laptop dan mulai menganggit tulisan ini. Hehehe
Mari kita mulai obrolan wisata kali ini dari objek wisata Goa Batu Cermin Labuan Bajo.
Bila menghela narasi seputar Goa Batu Cermin, bagi kami masyarakat Labuan Bajo, objek wisata satu ini sudah begitu sangat familiar. Familiar karena keindahannya yang begitu mempesona dan memukau jiwa, tentu saja.
Tak hanya bagi kami penduduk lokal saja, para insyan tualang yang pernah memasuki goa ini turut memberikan kesaksian serupa. Dalam artian, mereka dibuat 'wah'.
Mungkin bagi pembaca budiman sekalian ada yang bertanya: kira-kira bagaimana asal muasal objek wisata tersebut dinamai Goa Batu Cermin?
Begini. Nama Goa Batu Cermin itu sendiri diamini oleh masyarakat setempat sejak keberadaan goa ini pertama kali ditemukan oleh seorang arkeolog yang bernama Theodore Verhoven pada tahun 1951.
Dilansir dari berbagai sumber, Verhoven menyebutkan bahwa, beberapa jutaan tahun yang lalu goa ini berada dibawah laut dan kemudian muncul ke atas permukaan. Setidaknya, guru geografi saya semasa SMP juga bercerita demikian.