Mohon tunggu...
Inspirasiana
Inspirasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer Peduli Edukasi.

Kami mendukung taman baca di Soa NTT dan Boyolali. KRewards sepenuhnya untuk dukung cita-cita literasi. Untuk donasi naskah, buku, dan dana silakan hubungi: donasibukuina@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berlaksa Hati bagi Griya Inspirasi

20 Oktober 2020   09:57 Diperbarui: 20 Oktober 2020   10:13 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Getar rindu menghantar diri menepi,
sejenak saja ingin kuterlena.
Kembali menikmati rinai sepi,
berjarak sejengkal dengan karusi.

Memeluk kalbu dalam gelak tawa,
bersandar dalam dekapan rona bahagia.
Menikmati senyum, damai dalam sapa,
di tengah belaian hangat keluarga.

Pelataran bersahaja itu menebar harum,
memudarkan seribu pesona kenikmatan maya.
Rengkuhan kasih sejati saudara,
mengikis batas gebyar astaka.
Sebuah ruang tanpa topeng, nikmatnya.

Tercipta karya dari untaian hati yang berpadu,
berlomba menghantar cinta untuk nusa.
Berlaksa cinta berbentuk jalinan aksara,
laksana lentera, suluh gulita.

Tarian jemari menggeliat, merasuki jiwa sang kalam,
liukannya memberi makna dalam sebuah literasi.
Sebuah ajakan meraih mimpi bersama,
mimpi menabur asa bagi nusa.

Catatan:

Karusi: penyakit yang ditandai dengan keinginan hidup hanya untuk bekerja, siang malam seperti robot, dan akhirnya membawa kepada kehidupan yang tertekan karena tujuannya untuk mengejar karier dan prestasi, jika tidak tercapai timbul depresi yang berakhir dengan bunuh diri.

Astaka: nama balai di istana (tidak berdinding, tempat upacara, dsb) tempat raja dihadap rakyatnya; balairung.

Kalam: sinonim dari pena, perkataan, kata (terutama bagi Allah).


Puisi untuk Inspirasiana, ditulis oleh N-174. Editor: A5

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun