Mohon tunggu...
Yosua Panjaitan
Yosua Panjaitan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Divisi INSPIRA Badan Pengurus HMF "Ars Praeparandi" ITB 2013/2014

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Prabowo Menjadi Capres

6 Juni 2014   18:42 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:00 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sosok Prabowo Subianto tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat awam. Sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra sekaligus kandidat capres dari partai ini, figur Prabowo Subianto semakin sering dibicarakan di berbagai media cetak dan elektronik terutama dalam hal perannya memanaskan panggung politik 2014. Pencalonan Prabowo sebetulnya tidak terlalu mengejutkan, banyak pengamat politik sudah menerka pencapresan Prabowo oleh Partai Gerindra sebagai “situasi yang tidak terelakkan”. Prabowo sendiri mengatakan secara eksplisit bahwa dirinya siap bersaing dengan para capres termasuk jika Gubernur DKI sekarang (Jokowi) juga dicalonkan (Antara News, 16/11/2013). Sikapnya yang terbuka, tegas dan karismatik membuatnya sebagai salah satu calon presiden yang paling tinggi tingkat elektabilitasnya. Berdasarkan survei LSI per tanggal 16 Januari 2014, Bila Joko Widodo yang diusung PDI-P, maka survei ini menunjukkan dukungan untuknya berkisar antara 22,3 dan 35,6 persen, sementara dukungan untuk Aburizal 13,2 sampai 20,1 persen, dan Prabowo 12,6 sampai 19,7 persen. Sedangkan menurut survei oleh Indonesia Survey Center per 12 Januari 2014, Prabowo diaggap figur yang paling dianggap bersih dan mampu memberantas korupsi dengan persentase 19,1 persen, mengalahkan figur lain seperti Mahfud MD 11,9 persen, Jokowi 11,8 persen, Anis Baswedan 7,8 persen, dan Hatta Rajasa 6,9 persen.Selain itu, survei ini menunjukkan bahwa Partai Gerindra disebut sebagai partai yang relatif bebas dari korupsi dengan hasil 16,7 persen dan Hanura 12,2 persen. Gerindra juga dianggap masyarakat konsisten untuk memberantas korupsi dengan hasil 18,7 persen, disusul PDIP 11,2 persen, Hanura 9,2 persen, dan PAN 8,1 persen (Republika.co.id 12/3/2014).
Tingginya suara responden yang mendukung Prabowo Subianto sekaligus partainya, Gerindra, tidak lepas dari sepak-terjang Prabowo di masa-masa awal karier politiknya. Pada tahun 1998, Prabowo Subianto masih aktif di militer sebagai Panglima Kostrad. Di tengah-tengah kondisi politik Indonesia yang memanas, krisis moneter, dan banyaknya aksi demonstrasi besar-besaran yang berpuncak pada tragedi Trisakti pada bulan Mei, posisi Pemerintah Indonesia pada saat itu sangat rawan diserang. Sebagai Panglima Kostrad, Prabowo diisukan memerintahkan penculikan 9 orang aktivis, pengepungan kediaman Presiden B.J. Habibie dan bahkan dianggap merencanakn kudeta dengan membawa masuk infanteri dari daerah ke Jakarta. Atas peringatan Jenderal ABRI saat itu, maka Prabowo dicopot dari jabatannya sebagai Panglima Kostrad pada usia 47 tahun yang membawahi 34 batalyon (Tempo.co 28/10/2013). Dipensiunkan sebelum waktunya, membuat Prabowo memulai kariernya sebagai pengusaha dengan membantu adiknya Hashim, seorang pengusaha minyak di Kazakhstan. Kemudian Prabowo mulai membeli dan mendirikan banyak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, terutama pertambangan (batu bara) dan kehutanan (kelapa sawit). Diperkirakan total aset bisnis yang dimiliki Prabowo mencapai Rp. 10,5 triliun rupiah (Viva News 7/5/2009).
Tidak cukup menjadi seorang entrepreneur, Prabowo juga aktif berpolitik. Prabowo Subianto, mengawali karir politiknya dengan mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Golkar pada Konvesi Capres Golkar 2004. Meski lolos sampai putaran akhir, akhirnya, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) ini dikalahkan Wiranto yang maju didampingi KH Shalahudin Wahid.Pada Mei 2008 Prabowo gencar tampil di televisi dalam bentuk iklan layanan masyarakat yang disponsori HKTI. Pada 2008 lalu Partai Gerindra mengangkat Prabowo menjadi calon presiden pada Pemilu 2009 (Republika.co.id 3/6/2012). Prabowo merupakan salah satu pencetus berdirinya Partai Gerindra yang juga mendapat dukungan dari Hashim Djojohadikusumo. Sejak didirikan pada 6 Februari 2008, figur Prabowo menjadi tidak terpisahkan dari partai baru ini. Pada tahun 2009, Prabowo mencalonkan diri sebagai cawapres mendampingi capres dari PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan mengusung tema kampanye “Ekonomi Kerakyatan”. Meskipun tidak memperoleh kemenangan pada Pemilu 2009, partai Gerindra berhasil menempati 26 kursi (4.64%) di DPR. Kemudian pada 2011, Prabowo membuat suatu gerakan untuk mendukung dirinya sendiri sebagai capres pada 2014.
Dalam banyak pidatonya, Prabowo beberapa kali mengkritik Pemerintahan incumbent saat ini korup, dan penuh berisi “maling-maling”. Salah satu kutipannya menyatakan “Tapi demokrasi ini hampir kleptokrasi. Klepto artinya maling, krasi artinya berkuasa. Maling-maling ingin berkuasa di Republik Indonesia. Laskar, boleh buka. Biar kelihatan gundul-gundulmu, gundul-gundul pacul," dan "Masalah maling ada dimana-mana, benar? Saudara-saudara sekalian, tantangan ke depan tidak ringan. Negara kita amat kaya, tetapi elite bangsa tengah lengah. Akhirnya merampok kekayaan kita," (Tribunnews 23/3/2014).
Prabowo Subianto memang figur yang kontroversial. Bekas jenderal militer, pengusaha kaya, dan aktivis politik dan strategis ulung. Berbekal banyak pengalaman yang dimilikinya, Prabowo dianggap memiliki kualifikasi menjadi orang nomor satu republik ini. Keberpihakannya pada rakyat tercermin dari pidato-pidatonya, juga dari sepak terjangnya sebagai pemrakarsa asosiasi pedagang pasar tradisional di Indonesia. Dukungan rakyat terhadapnya pada pemilu 2014 ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan pemilu 2009 lalu menurut perhitungan lembaga-lembaga survei. Namun akankah Pemilu Presiden 2014 akan menjadi milik Prabowo?

Oleh: Hafiz Pratama (Staff Div. Inspira BP HMF "Ars Praeparandi" ITB 2013/14)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun