Mohon tunggu...
Hidayat Permana Hihid
Hidayat Permana Hihid Mohon Tunggu... -

Milanisti Boy, Pecinta Merah-Hitam, Si pemilik rambut belah kiri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dendam Itu Merugikan

20 Januari 2011   06:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:22 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kalau kamu tahu, dendam itu bakalan merusak seluruh pikiran kita, begitu kita dendam, kita akan terus-terusan memperhatikan dan memikirkan orang yang kita dendami. Seluruh waktu kita tersita buat dia. Akhirnya kita kehabisan waktu buat diri kita sendiri deh. Dendam juga membuat kita ngga bisa melihat masalah dengan jernih. Kalau ada orang yang berbuat salah pada kita, biarin aja, (walaupun emang ga gampang buat ngewujudinnya). Justru kita harus merasa kasihan ama dia, soalnya berbuat jahat itu sebenarnya menyakitkan. Berbuat jahat bagi siapapun ngga menyenangkan, kita bakal ngerasa ga tenang atas apa yang diperbuat. Maka berikanlah kasihmu pada mereka yang jahat, ajaklah dia buat menyadari kejahatannya.

Kita bisa mengaktifkan sifat-sifat yang mirip rahim, kalau kita melakukan tindakan-tindakan yang banyak manfaatnya. Sebaik-baiknya orang muslim adalah yang banyak memberikan manfaat kepada banyak orang. Maka dari itu, pasang seluruh pancaindra, otak dan hati, aktifkan untuk terus menerus memberi manfaat kepada orang lain. Dan manfaat minimal yang bisa kita lakukan adalah kita ngga ngerepotin, ngga rese ama orang lain. Cobalah kita berbuat yang banyak manfaatnya, biar orang lain merasa senang ketika bertemu dengan kita. Mengucapkan salam, adalah salah satu bentuk menyenangkan orang lain. Apalagi dengan senyuman manis kita. Setelah itu coba kita menjadi teman yang dapat membantu meringankan bebannya.

Dan yang paling penting ialah berbuat baik kepada kedua orang tua kita terlebih dahulu, senangkanlah hati mereka, karena ridha ALLAH pun tergantung dari mereka. Kepada merekalah kita juga diwajibkan untuk memberikan pujian dan penghormatan. Ya seperti kita tahu, bahwa Ibu kita memang memiliki organ tubuh yang bernama rahim. Organ yang satu ini memang memiliki sifat yang sama dengan nama Asmaul Husna. Didalamnya selagi kita masih menjadi janin, kita dirawat. Saat itu kita ngga berdaya sama sekali, namun rahim ibu kita itu juga yang mengajari kita untuk siap hidup didunia ini. Rahim ibu kita begitu sabar, padahal selama 9 bulan kita telah membebani perutnya. Itulah sebabnya kita harus hormat pada Ibu kita. Dan jangan lupakan juga Ayah kita, tanpa dia, pergerakan ekonomi didalam rumah tangga juga ga bakal terjadi.

Hey kalian... Jangan jadi pendendam ya !!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun