Tanganku bergetar ketika kuraih ponselku,,,
Dua pikiran yang bertolak belakang telah berkelana dalam otakku. "Ya" atau "Tidak", sebuah pilihan tersulit buat siapapun ketika ia berada dalam posisiku sekarang. Padahal hanyalah sebuah SMS super singkat , tidak memakan layar ponsel, tetapi mempunyai arti besar tentang apa yang aku alami. "Aku kangen", sebuah kalimat yang terbentuk oleh dua kata yang hendak aku kirimkan.
Pikiran, hati, raga, dan jiwaku saat ini belum bisa menyatu menjadi sebuah bagian yang sistematik. Mereka mempunyai argumen masing-masing dengan alasan yang cukup rasional untuk dicerna oleh setiap bagian tubuhku yang lainnya. Mau tidak mau, suka tidak suka otakku harus mengambil keputusan yang sulit meskipun salah satu dari pikiran, hati, raga, dan jiwaku harus tersakiti untuk sekarang, besok, lusa, dan seterusnya.
Ibu jarikulah yang mendapat amanah besar dari sang otak untuk menekan tombol "kirim".
Tentunya dengan berbagai pertimbangan dan masukan dari berbagai elemen yang membentuk tubuhku, otaku memilih kata "Ya". Entah apa yang ada dalam pikiran otaku sehingga memilih kata "Ya",
Ditemani derasnya kerungat dingin yang mengalir ditubuhku, ibu jariku dengan perlahan menekan tombol mematikan itu, Dia adalah sebuah tombol yang diatasnya terdapat kata "kirim". "Delivered" adalah kata yang muncul setelahnya. Kini saatnya jiwa, pikiran, hati, dan ragaku diadili. Siapa yang akan tersakiti ?
"Aaaaaaaaarrrrrggghhghgrghgh", perkiraanku ternyata meleset, bukan salah satu yang tersakiti, semua bagian yang menempel dalam tubuhku merasakan hal yang sama. "sakit", kata yang terlalu manis untuk mengungkapkan apa yang aku rasakan setelah melihat inbox yang barusan masuk.
" Siapa ini ???"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI