Seperti biasa, bangun di pagi hari sudah menjadi rutinitasku. Motor Vario tahun 2019 kesayanganku langsung ku panaskan, kemudian aku bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka. Setelah itu aku langsung menuju ke sebuah warung kopi langgananku yang berada tepat di pinggir Ibu kota. Disana ada teman-temanku yang sudah menunggu, ada Mario, Rida, dan juga Riski. "Pak bur!" pangilanku untuk barista langgananku ini. Dia pun langsung paham apa yang aku inginkan tepat saat ia melihat wajahku. Segelas kopi hitam lansung saja ia hantarkan ke meja tempat dimana kami duduk. Tongkrongan pagi ini sangat asyik untuk dinikmati. Dihiasi dengan berbagai macam obrolan, mulai dari kegiatan kampus, organisasi, bisnis, masa depan, hingga kita larut dalam obrolan tanpa sadar waktu.
Suara seruputan kopi pun terdengar di setiap meja. Sendok juga ikut bersuara saat para penikmatnya mengaduk kopi dengan ditambahankannya sedikit gula. Di meja kami, Rida mulai membuka pembicaraan seraya berkata "Bagaimana sih asal usul kopi?". Tak ada satu suara yang menyatu. Hening. Semua bingung tidak tahu akan menjawab apa. Karena memang kita selama ini hanya menikmati tanpa mau memaknai. Akupun mulai memberanikan diri untuk menjelaskannya. Karena kebetulan aku baru saja membaca perihal asal-usul kopi tadi malam di blog jurnalkopi.com. "Aku akan menjelaskannya kembali dengan ringkas". Ujarku dalam hati.
Aku yang mendapatkan mereka menyimak dengan seksama membuat semangatku dalam bercerita semakin menggebu-gebu. Berbagai literatur mencatat tanaman kopi berasal dari Abyssinia (Afrika), namun mereka tidak begitu paham bagaimana memanfaatkan tanaman kopi tersebut. Biji kopi dari Abyssinia dibawa oleh pedagang arab ke Yaman dan mulai diperdagangkan hingga ke benua Eropa. Siapapun yang mencari asal-usul kopi pasti akan menemukan 2 legendaris yang sangat terkenal, yaitu cerita "Si Kaldi dan Kambingnya", dan cerita "Ali bin Omar Al Shadhili" yang menceritakan bagaimana awal mula manusia mengolah kopi. Riski spontan memotong penjelasanku, "Kalau proses masuknya ke Indonesia, Bagaimana?" tanya dia penasaran.
Dengan sangat singkat aku menjawab, "Sejarah kopi di Indonesia dimulai pada tahun 1696 ketika Belanda membawa kopi dari Malabar, India ke Jawa dan dibudidayakan di Kedawung, sebuah perkebunan dekat dengan Batavia". Penjelasannya aku akhiri di sini ya bro ,soalnya ada urusan yang harus diselesaikan di kampus.
Beginilah suasana tongkrongan pagi hari dengan segelas kopi yang membangkitkan keingintahuan para penikmatnya. Lagi dan lagi seruputan kopi terdengar tiap pagi, maka harimu akan bersinar bak mentari. Jangan lupa ngopi.
Titimangsa : Jawa Barat, 16 Juli 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H