SEMARANG - Lima mahasiswi Prodi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang telah melakukan promosi kesehatan dengan pemberdayaan penguatan kapasitas kader Posyandu Mekarsari mengenai PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak) sebagai upaya pencegahan stunting dan gizi kurang (25/11/2023). Kegiatan Kegiatan ini berlangsung di Posyandu Mekarsari Desa Kalialang Lama, RT 03, RW 01, Kecamatan Gunungpati dengan para kader posyandu sebagai sasaranya.
Progam promosi kesehatan ini dilatarbelakangi 4 kasus stunting, 1 risiko stunting dan 1 gizi kurang pada balita di Desa Kalialang Lama. Stunting sendiri merupakan keadaan dimana anak menunjukkan kekurangan gizi kronis yang mengakibatkan kecerdasan anak dibawah rata rata, gangguan kognitif, imunitas rendah, dan rentan mengalami penyakit tidak menular serta rendahnya perfoma kerja anak pada saat dewasa. Dalam hal ini, posyandu merupakan garda terdepan dalam pencegahan stunting. Salah satu upaya pencegahan stunting adalah dengan melakukan PMBA yang baik dan benar sesuai dengan pedoman gizi seimbang.
Dalam pelaksanaannya, para kader dibagi menjadi dua kelompok FGD (Forum Group Discussion) di mana kelompok 1 dipandu oleh Insani dan Alifya serta kelompok 2 dipandu oleh Citra, Evi dan Refina. Selama proses FGD berlangsung, para kader sangat memperhatikan dan berantusias mendengarkan materi dan arahan yang diberikan. Mereka aktif bertanya dan bertukar pendapat. Selain itu, para kader juga sangat mengapresiasi leafleat, buku panduan dan sampel makanan yang diberikan oleh para mahasiswi UNNES sebagai media dalam penyampaian promosi kesehatan tersebut.
“Wah, bagus sekali ini mbak buku panduannya. Jadi kami ndak bingung mau masak apa kalau diberikan ke anak anak nanti. Kandungan gizi nya juga sudah jelas.” ungkap salah satu kader. Berbagai pertanyaan dan sudut pandang dari para kader yang memiliki pengalaman lebih, menjadi hal yang berkesan. Keceriaan dan semangat para kader membuat sesi diskusi lebih berwarna yang penuh kehangatan.
Kegiatan dimulai pukul 10.30 WIB yang diakhiri dengan sesi foto Bersama. Keberlanjutan pemberdaayaan kegiatan ini akan dilakukan oleh para kader yang disampaikan pada saat posyandu balita di bulan Desember mendatang. Hal ini bertujuan agar para ibu dari bayi dan anak mampu memahami serta mengaplikasikannya dalam pembuatan makanan sehari-hari yang lebih bervariasi, kreatif dan memenuhi asupan gizi seimbang.
Pemberian makanan pada bayi dan anak yang sesuai dengan pedoman PMBA dapat menjadi pencegahan stunting dan gizi buruk. Diharapkan setelah adanya program ini angka prevalensi stunting dan gizi buruk di Desa Kalialang Lama dapat berkurang serta tidak ada lagi penambahan kasus di kemudian hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H