Mohon tunggu...
Akhukum fiellah
Akhukum fiellah Mohon Tunggu... Guru - Santri

Guru bahasa Arab & Al-Quran di sebuah yayasan Jakarta, moto : satu dalam aqidah, toleransi dalam khilafiyah, berjama'ah dalam ibadah, bersatu dalam ukhuwah . . ..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat untuk Perantau

6 Juni 2019   23:15 Diperbarui: 9 Juni 2019   23:24 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teruntuk perantau demi ilmu . . .

Jangan sangka bahwa tangisan ibu saat melepas kepergianmu adalah tanda kelemahannya. justru itulah bukti ketegaran beliau, ia ingin mengajarkanmu bahwa perjuangan itu berat dan butuh pengorbanan. 

Jangan kira bahwa diam ayah merupakan bukti ketidakpedulian-nya padamu, beliau seperti itu agar kelak putra-putrinya bisa mandiri ketika harus jauh darinya, beliau sedang mendidikmu. sehingga nantinya beliau bisa tenang melepasmu.

*****

Cilembu,sumedang,jabar

06 Juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun