............................................................
Tak semua tanah menumbuhkan,
tak semua hujan ditandai kegelapan,
tak semua mimpi menjadi kenyataan,
begitulah hiruk-pikuk kehidupan,
adakalanya hidup menerima keadaan,
baik menerimanya dengan senyuman,
atau dengan air mata yang bercucuran,
hidup laksana sampan di tengah lautan,
terombang-ambing diterpa angin,
atau terpaan badai tanpa pemberitaan,
mengeluarkan pekikan dan teriakan,
karena ia datang bagaikan kejutan,
tiada tempat semacam pelatihan,
atau tempat semacam pertahanan,
tetapi ketahuilah, sekalipun demikian,
semuanya berjalan sesuai kesanggupan,
dan itu sudah merupakan ketetapan,
wahai jiwa yang sedang kelelahan,
wahai jiwa yang sedang kejenuhan,
wahai jiwa yang sedang kesempitan,
bukalah matamu melihat rembulan,
karena akan selalu ada pertolongan,
usah cemas pada apa yang ditakdirkan,
selagi masih ada satu yang bertahan,
niscaya akan memberi kemenangan,
ketahuilah ia adalah harapan, harapan,
dan selama masih ada harapan,
bersamanya pula tiada kemustahilan,
bahagialah dengan penuh senyuman,
Lalu tunggulah berbagai keindahan.
..............................................................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H