Mohon tunggu...
Insan kamil
Insan kamil Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Penulis muda

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mencintai Tanpa Dicintai

27 Februari 2020   22:07 Diperbarui: 27 Februari 2020   22:28 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Prolog
Nayla tak tahu apa yang terjadi pada dirinya  saat ini,yang jelas Nayla merasa berbeda jauh dengan  dirinya yang dulu. Nayla ingin sekali berubah menjadi lebih baik lagi,ingin sekali istiqomah dijalan yang benar. Tapi kenapa Nayla rasa, sulit sekali untuk berada dijalan-Mu,terkadang Nayla  berfikir  apa karena dirinya  terlalu jauh dari-NYA  sehingga sulit bagi nayla untuk berada didekatnya ?.  Jika iya seperti itu, Nayla mohon padamu agar memberikan kesempatan pada Nayla untuk memperbaiki diri ini.

Sebenarnya Nay malu untuk meminta padamu yaa rabb, Nay  malu yaa rabb karena Nay  terlalu sibuk dengan urusan dunia yang hanya bersifat sementara dan melupakan akhirat yang kekal selamanya ,Nay terlalu sibuk mencintai ciptaan-Mu  yang jelas-jelas bukan mahrom Nay dan Nay  sangat berdosa karena terkadang Nay  melupakan-MU yang menciptakannya.

Jika engkau mengijinkan, Nay ingin berubah dan  beristiqomah. Nay meminta pada-MU agar engkau memudahkam Nay untuk menggapai syurgamu. Nayla  tahu,banyak sekali dosa yang telah diperbuat ,rasanya tidak pantas jika Nay  meminta padamu. Namun  Nay ingin sekali beristiqomah dijalanmu dan selalu berada di dekatmu.

Bagian 1
         Adzan awal telah berkumandang waktu menunjukkan pukul 03.00 dini hari. Seorang gadis berparas cantik dan tubuh yang berbalut mukena berada diatas hamparan sejadah,dia sedang mengadu kepada sang kholiq, dengan ditemani cahaya rembulan dia menyampaikan semua keluh kesahnya. Gadis yang memiliki paras yang cantik,bulu matanya yang lentik,hidungnya yang mancung, kulitnya yang putih dan bersih oleh air wudlu,gadis yang imut dan juga sholehah,Nayla safiyatunnisa namanya,orang-orang biasa memanggilnya Nay.
        Cahaya matahari memasuki celah-celah kamar Nay,gadis itu sudah rapih dengan seragam putih abunya.Hari ini adalah hari pertama Nay berada disekolah baru pada jenjang SMA. Pukul 06.00 pagi,Nay segera bergegas menuju sekolah. terlalu pagi memang, tapi semua siswa diperintahkan untuk datang kesekolah lebih awal.
Sesampainya disekolah Nay segera menuju ruang kelas yang sudah diperintahkan oleh ketua osis. Tepat didepan kelas semua pandangan orang dikelas tertuju padanya,merasa  diperhatikan Nayla  risih apa ada yang aneh dari penampilannya ,,memang sih penampilan mereka dengan nayla jauh berbeda.baju yang dikenakan nayla  serba panjang menutupi seluruh tubuhnya  yang mungil ini,mungkin kelihatannya sih seperti orang orangan sawah.
"Assalamualaikum"ucap nayla saat memasuki kelas
"Waalaikumussalam"jawab sebagian dari mereka
Yang menjawab salamnya hanya beberapa orang dari mereka yang lainnya hanya acuh terhadap kedatangan Nayla .
"Menjawab salam itu hukumnya wajib". Ucap Nayla dengan senyuman termanisnya
"Wih ada ukhti disini temen-temen,so nasihatin kita lagi" ucap salah satu dari mereka
"Iya, emangnya situ siapa so -soan nasihatin kita". Timpal teman sebangkunya
" eh iya,perkenalkan nama aku nayla safiyatunnisa". Ucap nayla
" ngapain anda mengenalkan diri,emangnya kita peduli dengan nama anda".ucap satunya lagi
Dan masih banyak lagi yang ikut menghakiminya  tapi ada juga yang tidak peduli dan sibuk dengan urusan mereka masing masing.hati Nayla  sakit sekali baru pertama masuk tapi mereka tidak menerima kehadirannya disini, namun Nayla  menanggapi mereka dengan tersenyum meski hati ini berteriak ingin menangis.
Nayla pun menuju ke tempat duduknya,semua orang sudah mendapatkan teman sebangkunya masing-masing,tinggal Nayla yang belum ada teman sebangku karena kebetulan jumlah siswa di kelas ini ganjil. Tidak apalah Nayla duduk sendirian yang terpenting duduk di barisan paling depan.
Bel pulang pun berbunyi semua siswa tergesa-gesa keluar kelas,meskipun berdesak-desakan mereka memaksa untuk keluar melewati pintu yang sempit itu,mereka tidak peduli itu yang penting mereka segera pulang. Daripada  terjepit di pintu,Nayla memilih untuk menunggu sampai semua siswa keluar kelas.
 Nayla pun bergegas pulang kerumah. Jam sudah menunjukan pukul 17.00 tapi dia masih diperjalanan, sedari tadi nayla menunggu angkutan umum di halte tapi semuanya sudah terisi penuh mungkin karena jamnya keluaran anak sekolah. Akhirnya nayla pun memilih untuk  jalan kaki menuju rumah meskipun jaraknya yang jauh.
Pukul 18.00 Nayla baru sampai dirumah,sesampainya dirumah Nayla langsung mencari keberadaan uminya.
"Assalamualaikum".ucap Nayla saat memasuki rumah
"Waalaikumussalam, eh anak umi kok baru pulang jam segini?." Katanya
" itu umi,tadi sepulang sekolah nay engga dapat angkutan umum,semuanya sudah penuh jadinya nay pulang jalan kaki". Ucap Nayla
"Kasihannya anak umi,pasti nay cape ya dan pasti lapar jugakan". Katanya sambil tersenyum
"Hehe iya umi,nay lapar banget nih."ucap Nay  dengan nada manja
"Ya sudah,kamu sekarang bersihkan badanmu  dulu, baru setelah itu nay makan ya". Ucapnya
" iya umi siap laksanakan".
Nayla  segera menuju ke kamar untuk membersihkan badan .Selesai membersihkan badan nayla segera menuju ke meja makan.
Tak terasa waktu sudah senja saja, matahari sudah tak menampakan sinarnya lagi dan digantikan oleh kegelapan dan sinar sang bulan yang ditemani bintang bintang.Saat ini nayla sedang berada dibalkon kamarnya dan ditemani oleh bintang bintang yang bertebaran diatas langit sana.
"Andai Nay bisa jadi seperti bintang ya, bintang itu  tidak pernah sendirian selalu ada yang menemani baik bulan maupun bintang yang lainnya. Ia selalu bersinar menampakan keindahannya dilangit.  Sering kali kubertanya pada diriku sendiri apakah aku bisa seperti bintang ?yang selalu bersinar dan ditemani oleh bintang yang lainnya,tidak seperti aku yang selalu sendiri tanpa ada yang menemani, kadang juga aku berpikir kenapa mereka tidak mau dekat denganku, apakah mereka malu berteman denganku?."nayla bermonolog
"Sedih juga ya menghadapi semuanya sendirian,eh astagfirullah Nay ngomong apaan sih padahal selalu ada allah yang menemani ."nayla bermonolog
Karena sudah malam nayla akhirnya beranjak kedalam kamarnya untuk tidur. Sepertga malam nayla terbangun dari tidurnya ia segera menuju kamar mandi untuk berwudlu dan melaksanakan solat tahajud.
"Ya rabb hanya kepadamu hamba meminta,hanya padamu hamba memohon. Hamba ini makhluk yang lemah ya rabb,mohon berikan hamba kekuatan hati,agar selalu tabah menghadapi cobaan yang kau berikan,hamba tau ini adalah takdirku. Engkau memberikan cobaan padaku agar selalu mengingatmu dan lebih tabah untuk menghadapi semua masalah ini."
Dalam do'a nayla mencurahkan keluh kesahnya,semua isi hatinya ia curahkan kepada sang kholiq.satu jam telah berlalu,nayla bersiap untuk melaksanakan solat subuh.
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 06.00 nayla bergegas ke sekolah. Sesampainya disekolah nayla segera memesuki kelasnya,sesampainya dikelas ia segera duduk dikursi yang masih kosong,tapi kali ini nayla tidak sendiri ada seseorang yang sedang duduk di samping kursinya.
"Assalamualaikum ukhti" ucap Nayla
"Waalaikumussalam."ucapnya tersenyum ramah
"Kamu anak pindahan ya?."ucap Nayla padanya
"Iya ukhti,saya pindahan dari kelas ips."ucapnya
"Ouh,begitu ya.eh iya, kenalin nama aku nayla safiyatunnisa."ucap nayla
"Nama saya rasty nursabila." Ucapnya
"Salam kenal ya,"ucap Nayla
"Salam kenal juga."
Bagian 2
       Tak terasa sudah satu tahun Nayla menjejal pendidikan disekolah ini. Tak terasa juga sudah satu tahun nayla  berteman dengan rasty bahkan bersahabat,namun tidak ada yang berubah dari sifat teman temannya.mereka masih sama seperti awal Nayla  masuk di sekolah ini. Meskipun ada sedikit perubahan dari sebagian teman temannya.mereka sudah ada yang mau berteman dengan Nay.
"Hay nay,ngelamun aja kamu." Ucap rasty
"Eh,rasty kamu ngagetin aja ih." Ucapku
"Hehe, ya maaf. Abisnya aku perhatiin kamu daritadi ngelamun terus." Ucap rasty
"cieee yang diem-diem merhatiin aku." Ucapku terkekeh pelan
"Eh bukannya gitu ya,aku takut kamu kesambet aja. Kan aku juga yang repot hehe."ucap rasty
"Aku tuh lagi ngelamunin calon masa depan aku tahu,eh kamu tiba-tiba ngagetin kan jadi buyar lamunanku."ucapku
"Masih jauh juga,udah mikirin calin masa depan ."ucap rasty
"Ya gak papa dong."ucapku
"Dosa tahu ngelamunin orang yang bukan mahrom kita." Ucap rasty
"Astagfirulloh,iya juga ya.lupa aku tuh." Ucapku
Bel masuk pun berbunyi mereka bergegas untuk kekelas. Selama jam oelajaran dimulai mereka berdua memperhatikan guru yang sedang mengajar. Saat ini sudah menunjukan pukul 13.30 bel pulang pun berbunyi.Sesampainya dirumah nayla  beristirahat terlebih dahulu sebelum memulai aktivitasnya yang lain.
Saat ini nayla sedang bersiap-siap untuk pergi ke kajian rutinan. Kajian rutinan ini dilaksanakan ba'da maghrib di masjid dekat rumah. Kajian ini khusus untuk remaja seumuran nayla.
Selain di sekolah Nay  juga mempunyai sahabat di tempat kajiannya bahkan bisa dibilang sahabat dari kecil dan mereka juga satu sekolah dengan nayla namun beda kelas. Mereka itu lucu,baik,cantik dan insya allah sholehah.
Sesampainya di tempat kajian kami segera memasuki masjid untuk mendengarkan pembelajaran yang akan diberikan ustadz kami. Saat ini sudah memasuki wakru solat isya kami bersiap-siap untuk melaksanannya. Tanpa nayla sadari diseberang depan sana ada seorang lelaki yang memperhatikannya. Saat Nayla meihat ke arahnya,entah suatu kebetulan atau apa dia sedang melihat ke arahnya ;tanpa sengaja tatapan mereka saling terkunci dan sama -sama membisu. Nayla  tahu ini salah dan menatap yang bukan mahrom itu dosa tapi entah kenapa mereka malah saling menatap,teringat akan hal itu Nayla  langsung mengedarkan pandangannya ke sembarang arah.Nayla mengenalnya,dia adalah teman masa kecilnya,teman yang selalu ada di fikiran nayla,selalu ada dibayangannya  dan selalu ada di mimpinya, Nayla  mengaguminya dia itu soleh dan rajin beribadah. Entah sekedar rasa mengagumi atau ada rasa yang tumbuh dihati dengan sendirinya. Dulu waktu kecil Nay  berfikir ini hanyalah cinta ala-ala anak kecil tapi seiring berjalannya waktu,Nay  pun beranjak remaja namun rasa ini tetap ada di hati.
Bagian 3
Hari ini adalah weekend,Nay bersama keempat sahabatnya  akan menghadiri kajian. Sudah 1 jam Nay menunggu mereka di halte tapi belum ada tanda-tanda kedatangan mereka.Nay  berusaha positif thinking,mungkin kejebak macet.satu jam telah berlalu tapi mereka tak kunjung datang,awan sudah mulai gelap rintikan hujan mulai membasahi hijabnya tak terasa air mata membasahi pipi begitu saja seiring dengan rintik hijan yang membasahi. Nay  tak menyangka mereka akan ingkar janji seperti ini. Nayla pun bergegas pulang tetapi saat diperjalanan Nay melihat orang yang dikenali. Ya,mereka adalah sahabat-sahabatnya ,yang membuatnya semakin sesak adalah mereka sedang jalan -jalan dan sambil ketawa-ketiwi seperti tidak ada salah. Padahal kami sudah berkomitmen untuk tidak mengingkari janji yang sudah dibuat tapi mengapa mereka lagi-lagi menghianatinya. Nay tahu  tidak berhak untuk melarang mereka,akupun tak akan marah jika mereka jujur padaku. Karena satu hal yang membuatku marah bahkan membenci seseorang  adalah karena  sebuah kebohongan.
Nayla pun segera mengahampiri mereka dan menghapus air mata yang membasahi pipi.
"Assalamualaikum."ucap nayla dengan senyum yang dipaksakan
"E....eh wa..alaikumussalam."ucap nazwa
"Ko...kamu disini?."ucap salsa
" hmm tadinya sih mau ke kajian,tapi nungguin sahabat-sahabatku dihalte sampai 1 jam bahkan,tapi mereka engga datang-datang."ucap nayla tersenyum getir
"Ma...ma....."ucap reyna terpotong
"Sampai kehujanan juga loh,eh tau taunya orang yang ditunggu lagi sibuk heheh." Ucapku mataku sudah memanas dengan satu kedip saja pasti air mataku dengan sombongnya menetes.
"Nay,bukan kaya gitu." Ucap reyna
"Iya nay, kamu harus dengerin penjelasan kita dulu."ucap salsa
"Maafin kita nay."ucap nazwa
"Gak papa kok kalian engga salah,yang salah disini tuh aku. Kalian itu berhak bahagia,akunya aja yang terlalu percaya pada kalian,terlalu egois untuk kalian,terlalu mengekang kalian. Maafin aku ya."tak terasa air mataku luruh begitu saja
"Nay jangan kaya gitu dong,jangan buat kita makin bersalah."ucap reyna terisak
"Maafin kita nay,kita yang salah.kita terlalu egois dan kita juga sudah menghianati kepercayaaan kamu."ucap salsa
"Maafin kita nay...."ucap nazwa
"Aku udah maafin kalian kok tenang aja. Tapi nasi sudah menjadi bubur,nay engga bisa kaya dulu lagi ke kalian. Engga akan sepercaya dulu lagi ke kalian maaf ya,nay emang kaya gini orangnya tapi untuk kedepannya nay insya allah akan berubah. Ya udah nay pamit pulang dulu ya,assalamualaikum."
"Waalaikumussalam." Ucap mereka bersamaan
Sesampainya dirumah nayla segera memasuki kamarnya,didalam kamarnya ia terisak. Dadanya terasa sesak sekali bagaikan tertusuk ribuan pedang,nayla tak menyangka ternyata sesakit ini dikhianati oleh seorang sahabat,menurutnya sakitnya itu  lebih menyakitkan daripada putus cinta. Karena menangis terus menerus nayla tertidur dengan mata yang sembab dan hati yang berkecamuk.
Sinar mentari sudah mulai menghilang dan sebentar lagi akan tergantikan oleh gelapnya malam. Nayla terbangun dari tidurnya dengan mata yang sembab dan kepala yang sedikit berat karena kebanyakan menangis.dia segera melaksanakan kewjibannya sebagai seorang muslim. Selesai melaksanakan kewajibannya ia segera mengerjakan tugas tugas sekolah.
Kegelapan malam perlahan-lahan memudar,sinar mentari di pagi hari memberi sorot cahaya yang terang memasuki jendela kamar nayla. Saat ini nayla sudah siap dengan seragam sekolahnya.
"Umi nay berangkat dulu ya."
"Iya nak,belajar yang rajin ya."
"Siap umi,assalamualaikum."sambil menyalami tangan uminya
"waalaikumussalam."
Saat diperjalanan nayla melihat seseorang yang ia kenali dan ia rindukan,sudah lama tidak berjumpa dengannya karena ia melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren. Sungguh dia adalah idaman nayla banget.firash arrasyid namanya,dia itu ganteng,soleh,baik. Dari kejauhan nayla melihat firash mendekat ke arahnya,jantung nay rasanya ingin copot. Tanpa nayla sadari firash sudah berada didekatnya.
"Assalamualaikum ukhti."sapanya
Saking kagetnya nayla terbengong dan tidak mampu berucap apa-apa.firash melambai-lambaikan tangannya didepan wajah nayla.
"E...e...h. waalaikumussalam akhi.maaf ada apa ya anda menghampiri saya"ucap nayla menundukkan pandangannya
"Ehmm... tadi saya liat kamu nunggu angkot dihalte tapi engga ada,nah kan ini udah siang,mau saya antar kesekolah? Kebetulan saya ada urusan dan satu arah dengan sekolah kamu."ucap firash
"Ehmm ...tak usah akhi  saya bisa berangkat sendiri maaf ya ,lagi pula tak baik jika kita berboncengan dengan yang bukan mahrom." Ucap nayla
"O..oh iya maaf ya saya lupa,kalau begitu saya pesankan taxi saja ya supaya kamu tidak kesiangan."ucap firash
"Tak apa akhi saya bisa jalan kaki."ucap nayla masih menunduk dan tak terasa sudut bibirnya tersenyum.
"ouh ya sudah tak apa kalau kamu tidak mau,kalau begitu saya pamit ya. Assalamualaikum."ucap firash
"waalaikumussalam."ucap nayla
Sesampainya disekolah nay segera memasuki kelas dan menghampiri rasty yang sedang membaca novel di kursinya. Semenjak pertemuannya dengan firash tadi,nayla terus menerus memikirkannya saat ini jantungnya belum berdetak dengan normal,dia tersenyum-senyum sendiri. Nayla tidak tahu harus bagaimana,dia tahu memikirkannnya itu dosa tapi entahlah bayangan wajahnya selalu ada di bayangannya. Dari awal nayla sudah mencoba untuk melupakan firash namun semakin dia bersikeras untuk melupakannya maka semakin besar juga rasa mengaguminya bahkan tumbuh menjadi rasa mencintai. Memang benar ya semakin kita berusaha melupakannya maka semakin sering kita memikirkannya.
Nayla terbuyarkan lamunannya karena suara bel sekolah yang nyaring sekali di telinga. Semua siswa duduk dibangku nya masing-masing. Guru yang akan mengajar sudah ada dikelas,pelajaran saat ini adalah pelajaran yang sangat di sukai oleh nayla yaitu pendidikan agama islam. Bel istirahat pun berbunyi,bel yang ditunggu-tunggu oleh semua murid. Semua siswa berbondong-bondong menuju ke kantin,tetapi tidak dengan nayla,dia malah menuju ke masjid untuk malaksanakan solat dhuha. Saat di perjalanan menuju masjid nayla berpapasan dengan ketiga sahabatnya yaitu nazwa,salsa dan reyna. Awalnya nayla ingin menghindar agar mereka tidak melihat nayla namun dia kalah cepat dengan ketiga sahabatnya.ketiga sahabatnya menghampiri nayla.
"Assalamualaikum." Ucap nayla
"Waalaikumussalam."jawab nazwa,salsa dan reyna secara bersamaan
"Eh nay mau kemana." Ucap nazwa
"Ehmm nay mau ke masjid,permisi ya assalamualikum."jawab nayla
"E..eh nay tunggu dulu kita mau ngomong sama kamu nay."ucap salsa
"Maaf sa,tapi nay buru-buru lain kali aja ya."jawab nayla
"Tapi nay...."ucap reyna
"Maaf nay buru-buru assalamualaikum."jawab nayla
"Waalaikumussalam."jawab mereka
Nayla segera memasuki masjid dan mencurahkan semua isi hatinya. Air matanya membasahi pipinya,dia sudah memaafkan semua sahabat-sahabatnya tapi mengapa rasa sakit ini tak bisa dia tutupi. Nayla terlampau kecewa,hatinya sakit sekali  ingin ia melupakannya namun luka di hatinya masih membekas dan sulit untuk disembuhkan.
Bagian 4
Sudah satu minggu nay menghindar dari ketiga sahabatnya,dan nayla sudah mulai bisa melupakannya. Saat ini ia ingin mengajak ketiga sahabtnya untuk bertemu dan menyelesaikan semua masalahnya,nayla pun menghubungi ketiga sahabatnya dan mengajak untuk bertemu di cafe.
Saat ini nayla sudah berada di cafe ,sudah 5 menit dia menunggu sahabatnya. Hatinya risau takut ketiga sahabatnya mengingkari kembali janjinya tapi nayla segera membuang pikiran-pikiran buruknya. Dan akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang.
"Assalamualaikum."sapa mereka bertiga
"Waalaikumussalam."jawab nay dengan tersenyum ramah
"Maksud nay mengajak teman-teman kesini,nay mau minta maaf karena seminggu kemarin menghin...."perkataan nay terpotong oleh bunyi telepon yang tiba-tiba berdering dari handphone nazwa
"Eh bentar ya aku liat dulu siapa tau penting."ucap nazwa
"Hmm iya silahkan."jawab nayla
"Eh...eh liat deh,kalian masih inget gak laki-laki yang kemarin kita temuin ngechatt aku." Ucap nazwa berteriak tak jelas
"mana...mana aku mau liat dong."ucap salsa
"Ih kenapa ngechatt nya ke kamu,kenapa gk ke aku aja hehe." Jawab reyna
"Ah itu mah mau nya kamu aja."jawab nazwa
"Ya emang..."jawab reyna
"Ehm... kalau begitu aku pulang duluan aja yah."ucap nayla
"Eh kok buru-buru,katanya tadi mau ngomong sesuatu." Jawab salsa
"Eh iya nay,tadi lupa kamu mau ngomong apa sama kita."jawab nazwa
"Iya nih gara-gara nazwa kita omongan kamu jadi kepotong tadi."jawab reyna
"Hehe ya maaf tadi abisnya aku seneng banget." Jawab nazwa
"Ehm lain kali aja deh aku ngomongnya,disuruh pulang cepat nih sama umi."jawab nayla
"Ya udah hati hati ya."jawab salsa
"Okey,assalamualaikum." Jawab nayla
"Waalaikumussalam."jawab mereka bertiga
Begitu keluar dari cafe air mata nayla menetes ke pipi,belum juga nayla meneyelesaikan masalah kemarin dan memaafkan sahabatnya,tapi mereka sudah membuat nayla kecewa kembali. Terkadang nayla berfikir disini dia yang terlalu egois atau sahabatnya, memang sih Pada dasarnya semua manusia itu egois. Tapi itu tergantung orang itu menyikapi sifatnya,Ada yang memendam keegoisannya agar melihat orang bahagia adapula yang membiarkan keegoisannya merajai hati agar dirinya bahagia tanpa peduli orang lain yang kecewa atupun terluka. Akan tetapi nayla tidak boleh marah untuk hal yang sepele nayla harus memaafkan sahabat-sahabatnya,memaafkan dan meminta maaf memang dua perkara yang sulit jika dirinya sendiri yang mempersulit. Meminta maaf akan mudah dilakukan jika kita mengesampingkan terlebih dahulu gengsi kita dan jangan egois juga,begitu pun dengan memaafkan akan mudah sekali dilakukan jika kita ikhlas dan lapang dada untuk memaafkan mereka.
Nayla pun segera pulang,namun kepalanya terasa berat sekali,pandangannya berkunang kunang semuanya terasa gelap dan detik selanjutnya dia tidak ingat apa-apa lagi.
Bagian 5
Perlahan nayla membuka matanya,  tapi nayla merasa asing dengan tempatnya sekarang berada,bau obat-obatan menusuk indera pengciumannya,nayla sudah bisa menebak tempat dia berada sekarang,tempat yang tidak ingin ia singgahi sampai kapanpun ya rumah sakit. Nayla tidak suka dengan obat-obatan,ia tidak mau berurusan dengan benda yang satu ini. Tapi saat ini dia tidak ada daya dan upaya untuk bisa terhindar dari rumah sakit,biasanya kalu sakit dia tidak akan bilang kepada uminya karena tidak mau berurusan dengan obat,nayla akan memendam rasa sakitnya sendirian.
Tiba-tiba seseorang mendorong pintu ruangan.
"Assalamualaikum anak umi yang cantik."
"Waalaikumussalam umi." Jawab nayla tersenyum dengan bibir yang pucat
"Aduh anak umi kenapa sih sampai bisa kaya gini." Ucap umi khawatir
"Nay engga apa-apa umi, udah takdir aja hehe." Ucap nay
"Engga papa gimana kamu itu pingsan di tengah jalan nay,jangan suka bercanda deh."jawab umi
"Hehe iya umi maaf,nay kemarin cuma sedikit pusing aja."ucap nayla
"Sedikit pusing kok bisa pingsan dijalan."ucap seseorang yang tiba tiba muncul di depan pintu
"Kok a..ada arsyid."ucap nayla
"Emm kemarin saya  liat kamu pingsan dijalan terus saya telpon umi dan bawa kamu ke rumah sakit deh."ucap firash arrasyid
"Be...berarti akhi yang gendong saya dong,terus gimana umi kan arsyid bukan mahrom nay. Nay berdosa dong umi...gimana ini umi."ucap nayla terisak
"Tapi nak itukan dalam keadaan darurat. Allah pasti tahu kok" Ucap umi menenangkan
"Ya..iya umi nay tahu darurat,tapikan..."ucap nay
"Maaf ya nay, abisnya kemarin saya bingung mau minta tolong siapa."ucap firash
" engga papa  kok nak arsyid,nay cuman syok aja.harunya nay berterima kasih pada arsyid."ucap umi
"Iya,arsyid  makasih ya udah bantu nay."ucap nay
"Iya sama-sama." Ucap firash
Ketika saling berbicara keduanya saling menundukan kepala,karena pandangan yang pertama itu diibaratkan sebagai hadiah dan pandangan kedua dan selanjutnya jika terus menerus dilakukan itu dosa terutama yang buakn mahromnya.
Satu minggu sudah nayla berada di rumah sakit,tapi ada saru hal yang lagi-lagi mebuat nay terpuruk yaitu mengenai penyakitnya dan ditambah lagi engga ada satu pun sahabatnya yang datang menjenguk ke rumah sakit. Setelah dokter mendiagnosa dirinya mempunyai penyakit. Dia bermaksud untuk menyembunyikan penyakitnya dari teman-temannya.
Bagian 6
Setelah kepulangannya dari rumah sakit bulan  lalu,hari-harinya berjalan baik-baik saja tanpa ada seorang pun yang mengetahui penyakitnya. Namun ,seiring berjalannya waktu nayla menjadi risau takut temannya ada yang mengetahui tentang penyakitnya.
Pagi ini nayla memulai sekolahnya lagi,disepanjang koridor sekilah nayla mendengar orang-orang yang berbisik-bisik. Awalnya nayla tidak peduli tapi saat ada seorang siswa yang mengatakan" siswa penyakitan." Bagaikan bom yang mengahantam dadanya,sejak nayla mengetahui tentang penyakitnya dia menjadi sensitive dengan kata "penyakit".
"Hey,kalian tahu engga disekolah ini ada siswi yang penyakitan." Ucap seorang murid
Jantung Nay berdebar dengan cepat mendengar perkataan siswi tersebut. Namun Nayla berusaha untuk bersikap biasa saja,Nayla cepat-cepat menetralkan mimik wajahnya agar tidak ada orang yang mencurigainya. Dengan langkah yang cepat nayla segera memasuki kelasnya.
"Assalamualaikum." Ucap nayla
"Nay kamu dari mana aja sih aku kangen tahu." Jawab rasty heboh
"Ehem jawab dulu salam aku rasty." Ucap nayla
"Hehe iya maaf,waalaikumussalam." Jawab rasty
"Kamu sakit apa sih nay kok lama banget engga masuk sekolahnya." Ucap rasty
"Aku engga papa kok ras, santai aja kali." Jawab nay
"Engga papa, tapi kok itu muka kamu pucet banget." Ucap rasty
"Beneran engga papa, ini cuman efek tadi aku lari aja deh jadi cape." Jawab nayla
"Ohhhhhhh." Jawab rasty
 Pembicaraan merekapun terpotong karena bel sekolah sudah berbunyi.
Semua lelajaran telah selesai,semua siswa berhamburan keluar dari kelas nya masing-masing, begitu pun dengan nayla. Saat beranjak dari kursinya tiba-tiba kepala nayla pusing dan pandangannya pun kabur. Akhirnya nayla pun duduk kembali dikursinya untuk meredakan dahulu rasa pusingnya,darah segar keluar dari hidungnya, akan tetapi nayla tidak menyadari akan hal itu. Tiba-tiba saja salsa datang ke kelas nayla.
"Assalamu'alai....nay kamu kenapa?" salam  rasty  terpotong begitu melihat darah segar yang keluar dari hidungnya nayla.
"Kenapa apa? Aku gak papa kok." Ucap nayla tersenyum dengan bibirnya yang begitu pucat
"Engga papa gimana,itu kamu mimisan nay." Ucap rasty khawatir
Nayla segera memegang bawah hidungnya, ternyata benar ada darah segar disana. Hati nayla mencelos dan kaget namun nayal segera menetralkan mimik wajahnya.
"Ehm ini aku engga papa kok ras,cuman kecapean aja kayanya. Ngomong-ngomong kenapa kamu balik lagi ras?"ucap nayla
"Ouh itu,ada yang nyariin kamu di parkiran nay."ucapa rasty
"Ya udah tolong bilangin tunggu bentar aku ke toilet dulu." Ucap nayla
"O..oke,tapi kamu beneran engga papa nay? Engga ada yang kamu sembunyiin kan daru aku?." Ucap rasty
"I'm fine ras,don't worry okey." Ucap nayla
"Mau aku temenin aja ke toilet." Ucap rasty
"Engga usah ras." Ucap nayla sambil tersenyum
"Emm ya udah,aku duluan ya ke parkiran."ucap rasty
"Okey." Ucap nayla
Selesai dari toilet nayla segera menuju ke parkiran,dengan jalan yang sempoyongan. Sesampainya di parkiran nayla dikejutkan dengan adanya rasyid yang sedang berada di parkiran. Nayla menghampirinya dengan pandangan yang sengaja di tundukan agar tidak melalukan kontak mata dengan rasyid.Kedatangan rasyid bermaksud utuk menjemput nayla, mengingat nayla yang baru keluar dari rumah sakit,dia merasa khawatir dan pada akhirnya dia memutuskan untuk menjemput nayla. Awalnya nayla menolak untuk pulang diantar oleh rasyid,namun rasa pusing yang tak kunjung reda nayla terpaksa untuk pulang bersama rasyid. Nayla merasa tak enak hati karena berboncengan dengan rasyid, takut ada yang melihatnya dan berpikir yang tidak-tidak. Sesampainya di depan rumah nay segera turun dari motor rasyid, saat hendak masuk, langkah nay terhenti karena panggilan rasyid.
"Nay aku boleh tanya engga sama kamu?" Ucap rasyid
"Boleh emangnya mau tanya apa?" Jantung nay berdebar dengan cepat
"Ehm gimana ya ngomongnya,bingung ngerangaki kata-katanya hehe."ucap rasyid
"Ya..ya tinggal bicara aja rasyid..."ucap nay terkekeh pelan
"Gini loh,aku pengen kita sahabatan boleh engga?." Ucap rasyid lantang
"O..oh sahabatan,gimana ya ."ucap nay
"Cuman sahabatan kok nay.please mau yah." Ucap rasyid
"Ehm iya,aku mau kok sahabat sama kamu."ucap nayla
"Alhamdulillah makadih yah,yaudah kamu masuk gih."ucap rasyid
"Okey, assalamualikum."ucap nayla
"Waalaikumussalam." Ucap rasyid
Bagian 7
Sudah 1 tahun nayla dan rasyid bersahabat sejak hari itu. Semakin hari rasa itu semakin tumbuh di hati Nayla, perhatian yang diberikan rasyid padanya membuat nayla salah meng artikannya. Setiap hari nayla dan rasyid chatan dan saling memberi kabar karena rasyid yang sudah kembali ke pondok pesantren dan membuat kedua insan itu tidak saling bertemu. Hingga suatu hari rasyid menanyakan sesuatu yang membuat Nayla kaget,khawatir dan berbagai pertanyaan yang ada dibenaknya. Hingga tibalah saat nya semua pertanyaan nayla terjawab,dan seketika dunia nayla terasa runtuh dan berkeping keping. Pernyataan rasyid yang membuatnya sakit dan hancur.
Flasback
Firash arrasyid
Assalamualaikum nay   09.00
Me
Waalaikumussalam rasyid:)  09.00
Firash arrasyid
Apa kabar nay? Semoga baik ya         09.01
Hmm aku mau nanya boleh engga?  09.01
Me
Alhamdulillah aku baik.                      09.02
Boleh mau nanya apa emangnya.    09.02
Firash arrasyid
Jadi gini aku tuh mau nanya ini kekamu dari dulu tapi lupa terus.   09:03
Me
To the point aja syid jangan bertele-tele deh    09:03
Firash arrasyid
Hehe iya, aku engga tahu deh kayanya aku lagi jatuh cinta nay.  09.03
Me
Ciee rasyid jatuh cinta wkwk     09.04
Siapa nih orangnya?      09.04
(Jantung nayla berdebar dengan cepat dan senyum tak jelas)
Firash arrasyid
Waktu aku liat dia itu jantung aku berdebar cepat banget nay
Orangnya itu cantik nay ,aku pertama liat dia itu disekolah kamu. Dia orang yang     diparkiran dan yang akau suruh buat manggil kamu waktu aku jemput kamu.kamu masih ingat gak?      09.05
Me
O..oh maksud kamu rasty?      09.10
(Hati nay sakit sekali seperti tertimbun oleh ribuan beton)
Firash arrasyid
Oh namanya rasty toh.      09.10
Ehm nay,boleh kenalin aku sama dia engga? 09.10
Nay?                                                                       09.11
Assalamualaikum nay.                                      09.12
Kok chat aku engga di bales.                           09.13
       Me
Tadi aku disuruh umi.      10.30
Kalau mau kenalan langsung aja ke orangnya    10.30
Sejak kejadian itu nayla mulai menjauh dari rasyid dan tidak membalas chat dari rasyid dan sejak itu pula sakit nayla kambuh dan dilarikan kerumah sakit. Penyakit yang diidap Nayla semakin parah, setiap minggunya nayla harus melaksanakan kemoterapi. Tidak ada satu pun dari sahabatnya yang tahu. Nayla berusaha tampil tegar dihadapan teman temannya. Apa kabar dengan rasyid saat ini ? Sejak kejadian saat itu Nayla sudah tidak menghubunginya lagi,kalau pun rasyid menghubungi nayla,dia tidak akan menanggapinya. Nayla butuh waktu untuk menenangkan hatinya dan menguatkan hatinya jika seandainya rasyid dan rasty jadian.
Disekolah pun Nayla mencoba menghindar dari rasty, Nayla belum cukup kuat berbicara dengan rasty dikala mengingat percakapannya dengan rasyid minggu lalu. Seperti kejadian tempo hari saat Nayla yang melihat rasty sedang berbincang dengan rasyid di parkiran, hati Nay sakit sekali,dia tidak sanggup untuk melihat kedekatan mereka berdua.
Selain itu saat ini nayla ingin berubah menjadi lebih baik lagi, karena Nayla tak tahu apa yang terjadi pada dirinya  saat ini,yang jelas Nayla merasa berbeda jauh dengan  dirinya yang dulu. Nayla ingin sekali berubah menjadi lebih baik lagi,ingin sekali istiqomah dijalan yang benar. Tapi kenapa Nayla rasa, sulit sekali untuk berada dijalan-NYA ,terkadang Nayla  berfikir  apa karena dirinya  terlalu jauh dari-NYA  sehingga sulit bagi nayla untuk berada didekatnya ?.  Jika iya seperti itu, Nayla mohon padamu agar memberikan kesempatan pada Nayla untuk memperbaiki diri ini.
Saat ini Nayla baru saja pulang dari sekolah dengan berjalan kaki, tanpa sengaja nayla menabrak seseorang, yang nayla ketahui pasti itu laki laki karena postur tubuhnya.
"Maaf akhi saya tadi tidak sengaja, maaf saya tidak hati-hati" Ucapnya sambil mengambil buku yang berserakan dibawah sana,namun tidak ada jawaban dari orang yang ia tabraknya tadi
"Sekali lagi maafkan sa....."ucapnya terpotong kala mendengar suara yang menurutnya tidak asing
"Nay?."ucapnya
Deg jantung Nayla berpacu dengan cepat,Nayla sangat merindukan pemilik suara ini, Nayla mendongakkan kepalnya untuk melihat orang tersebut
"Rasyid..."ucapnya lirih
"Nay kamu kemana aja sih?aku chatt engga pernah bales,aku telpon engga kamu jawab, kamu kenap sih nay. Kamu menghindar dari aku?
"Maaf akhi Nay buru -buru ,maaf tadi saya tidak sengaja. Assalamualaikum." Ucapnya
"Tapi nay kamu belum jawab pertanyaan aku." Ucap rasyid mencekal tangan Nayla
"Maaf tolong lepaskan tangan anda! Saya buru-buru." Ucap nayla dengan suara yang bergetar menahan tangis
"Tapi Nay..." ucap rasyid
"Assalamualaikum." Ucap nayla melenggang pergi dari hadapan Rasyid
"Waalaikumussalam." Ucap rasyid
Diperjalanan pulang Nayla tak kuat menahan tangisnya, dibarengi dengan hujan yang turun dengan derasnya. Dalam tangisnya ia bermunajat kepada Allah SWT. "Sebenarnya Nay malu untuk meminta padamu yaa rabb, Nay  malu yaa rabb karena Nay  terlalu sibuk dengan urusan dunia yang hanya bersifat sementara dan melupakan akhirat yang kekal selamanya ,Nay terlalu sibuk mencintai ciptaan-Mu  yang jelas-jelas bukan mahrom Nay dan Nay  sangat berdosa karena terkadang Nay  melupakan-MU yang menciptakannya.Jika engkau mengijinkan, Nay ingin berubah dan  beristiqomah. Nay meminta pada-MU agar engkau memudahkam Nay untuk menggapai syurgamu. Nayla  tahu,banyak sekali dosa yang telah diperbuat ,rasanya tidak pantas jika Nay  meminta padamu. Namun  Nay ingin sekali beristiqomah dijalanmu dan selalu berada di dekatmu."
Nayla tak peduli tubuhnya yang sudah basah kuyup terguyur hujan. Lagi pula Nayla suka dengan hujan karena jika dia sedang menangis tidak ada seorang pun yang tahu kalau dia sedang menangis karena tangisannya akan tersamarkan dengan guyuran air hujan.  Terlalu lama Nayla terkena derasnya air hujan,tubuh nya lama-kelamaan limbung,kepala nya berat dan tubuhnya lemas,tiba-tiba saja tubuh nayla ambruk. Tanpa Nayla ketahui sedari tadi Rasyid mengikutinya dari belakang.
"Astagfirullah Nay,kamu kenapa." Ucap rasyid dengan panik
Tanpa berfikir panjang Rasyid segera membopong tubuh Nayla dan dibawa kerumah sakit.
Rasyid pov
Aku tak tahu bagaimana perasaanku saat ini,yang jelas aku merasa ada sesuatu yang hilang dihidupku,mungkin chat bersama Nayla saat itu adalah chat terakhir yang Nayla balas. Chat selanjutnya tak pernah dia balas. Apa ada yang salah dengan chat ku saat itu? Aku pun tak tahu apa yang salah.
Sejak kejadian saat itu pun,aku tidak pernah ada niatan untuk mendatangi Nayla. Aku tahu terlalu pengecut memang tapi mau gimana lagi, aku memang tak sanggup untuk bertemu dengannya. Sejak saat itu pula aku mulai mendekati rasty dan saat ini aku sudah jadian dengan rasty tapi meskipun begitu tetap saja serasa masih ada yang kurang,dan aku tahu penyebab kekurangannya yaitu tidak ada sosok sahabat ku yaitu Nayla. Aku tak tahu perasaanku padanya,yang jelas kita memang sahabatan,hanya ada rasa saling nyaman diantara kita namun lama-kelamaan rasa nyaman itu berubah menjadi rasa sayang dan rasa  tak ingin  kehilangan. Aku tahu ini salah tapi rasa ini tumbuh dengan sendirinya dan tidak mudah untuk menghilangkannya.
Memang saat ini aku sudah berpacaran dengan rasyid,namun setiap aku bersamanya pikiran ku tetap kepada seorang yaitu Nayla.
Dan disaat aku berkesempatan bertemu dengannya,dia malah menghindar dariku seperti tidak ingin mengenalku lagi. Nayla pun pergi meninggalkanku,tanpa Nayla ketahui aku mengikutinya dari belakang,aku takut terjadi apa-apa dengannya karena pada saat berbicara denganku seperti ada sesuatu yang dia sembunyikan. Lagi pula awan sudah mulai gelap pada saat itu dan sebentar lagi hujan pasti akan turun,jika hujan turun aku tahu Nayla akan dengan sengaja membiarkan tubuhnya basah dibawah guyuran hujan. Dan benar saja saat aku mengikutinya dia sedang berada dibawah guyuran air hujan,dari kejauhan aku melihat tubuhnya sedikut limbung dan tak lama dia pingsan.
Dengan cepat aku menghampirinya,panik bukan main . Aku segera membpongnya dan membawanya kerumah sakit dibawah guyuran hujan. Sesampaimya dirumah sakit Nayla segera dimasukkan keruang IGD,wajahnya sudah pucat,nadinya pun melemah.
Lama menunggu akhirnya dokter keluar dari ruangan,dan pada waktu yang bersamaan Uminya Nayla datang.
"Dok bagaimana dengan keadaan anak saya."ucap Umi Nayla terisak
"iya dok,bagaimana keadaan sahabat saya." Ucap Rassyid
"Emm jadi begini bu ,dek.Nayla harus segera di operasi untuk mengangkat sel kanker yang ada ditubuhnya."
"Astagfirulloh,ka...kanker dok?"ucap rasyid terbata-bata
"Iya nak,jadi Nayla sudah mengidap penyakut ini sejak 1 tahun yang lalu."ucap umi
"Kenapa Nayla engga ngasih tahu rasyid Umi, apa dia engga percaya lagi sama rasyid sampai-sampai nyembunyiin hal sebesar ini,kenapa umi..." Ucap nya frustasi
"Bukannya begitu nak,Nayla hanya tak ingin membebani orang-orang terdakatnya."
"Tapi kan umi,rasyid sahabatnya Nay."ucap rasyid
"Iya umi tahu tapi untuk saat ini sebaiknya kita jangan bahas itu dulu kita doakan yang terbaik untuk Nayla." Ucap umi
"Jadi bagaimana bu?." Ucap  dokter
"Lakukan yang terbaik untuk anak saya dok." Ucap Umi Nayla
"Baik,kami akan melakukan yang terbaik untuk anak ibu. Mohon lengkapi dahulu administerasinya ya bu."ucap dokter
Ending
Sudah 4 jam Rasyid dan umi menunggu Nayla di operasi,namun dokter tak kunjung keluar dari ruangan operasi. Umi dan Rasyid khawatir sekali,akhirnya yang ditunggu pun keluar. Dokter keluar dari ruangan operasi,namun wajahnya terlihat muram tapi Rasyid dan Umi tidak mau berfikuran negativ.
"Bagaimana anak saya dok."ucap umi
"Iya dok bagaimana keadaan sahabat saya."ucap rasyid
"Maaf bu,adek. Kami sudah melakukan yang terbaik namun ada yang lebih berkehendak Allah menyayangi Nayla,nyawa Nayla tidak tertolong."ucap dokter
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun."ucap umi terisak dan tubuhnya limbung kelantai
"Dokter bercanda kan,tidak mungkin sahabat saya pergi dok,pasti dokter salah."ucap rasyid emosi
"Maaf dek,tapi Allah sudah berkata lain." Ucap dokter
Rasyid yang masih tidak percaya langsung memasuki ruang operasi dan terlihatlah seorang remaja yang sudah terbujur kaku dan ditutupi oleh kain putih. Rasyid pun tak tahan menahan tangisnya. Rasanya baru sebentar ia ketemu tapi Allah sudah mengambilnya lebih dulu bahkan mereka belum sempat berbaikan.
Jenazah Nayla sudah mau dibawa pulang seluruh sahabatnya pun sudah mengetahui berita duka ini . Mereka tak menyangka sahabat nya yang mereka selalu abaikan telah berpulang ke Rahmatullah. Mereka menyesal  akan hal ini,andai saja waktu bisa diputar kembali,mereka tidak akan menyia-nyiakan sahabat sebaik Nayla. Nayla adalah sosok wanita yang cantik,baik,sholehah dan pengertian. Hanya saja mereka terlalu tidak peduli dan mengabaikan Nayla. Jenazah nya pun kini sudah dikebumikan,umi Nayla sudah beberapa kali pingsan dan rasyid masih belum percaya dan frustasi. Semua orang yang mengantarkan jenazahnya sudah mulai berhamburan pulang. Namun seblum rasyid pulang, umi menyampaikan surat yang Nayla tulis Sebelum ia pergi ke pangkuan sang illahi.
Assalamualaikum rasyid sahabatku,
Sebelumnya aku mau minta maaf ya udah jauhin kamu,aku begini karena aku mau move on dari kamu. Sebenarnya aku menulis surat ini aku mau jujur kalau aku sudah lama suka sama kamu tapi aku engga mau persahabatan kita hancur dan lagi pula pacarankan engga boleh. Dan sebab itu juga aku ngejauh dari kamu,aku engga mau kalau rasa ini terus tumbuh dan aku menjadi terbelenggu untuk masalah ini. Aku juga engga mau kalau kamu tahu soal penyakit ini,aku engga mau kalau kamu terbebani dengan penyakit aku.
Aku minta maaf ya rasyid,kalau udah ngejauhin kamu. Kalu kamu udah baca surat ini semoga kamu maafin aku ya."
Wassalamualaikum
Salam sayang sahabatmu

Nayla safiyatunnisa
Semenjak membaca surat itu hati rasyid sudah agak tenang,karena Nayla sudah memaafkannya. Rasyid pun sudah mulai menerima kepergian Nayla. Dari sini Rasyid dapat mengambil pelajaran bahwa kita tidak boleh menyia-nyiakan orang yang benar-benar peduli padanya dan sejak saat itu juga Rasyid memutuskan rasty karena dia tahu bahwa jika pacaran itu tidak baik dan mendekati perbuatan zina,dari Nayla dia banyak mempelajari banyak hal, saat ini dia ingin benar benar hijrah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun