Mohon tunggu...
Dimitri Zen
Dimitri Zen Mohon Tunggu... -

Humanioroid....

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Proteksi-Investasi-Lindung Nilai

5 Agustus 2011   04:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:04 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada resiko finansial yang senantiasamelekat pada setiap orang. Semenjak lahir, bahkan berbulan-bulan sebelum lahir, orang tua kita rutin memeriksa kondisi kesehatan dan perawatan kandungan. Lalu kita lahir, memasuki usia balita, masuk sekolah, dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi . Semua membutuhkan biaya. Bahkan di perjalanan, di tempat kerja, di rumah, bahkan di tempat tidur selalu ada resiko finansial timbul

Mengapa ada kata ‘finansial’ yang mengikuti kata ‘resiko’?

Di jaman dahulu kala, jika seseorang mendapatkan resiko sakit, kecelakaan, persalinan, bahkan kematian, mungkin tak ada biaya yang harus dikeluarkan. Berbeda halnya di jaman sekarang. Semuanya ada ongkos yang harus dibayar. Dan besaran biaya yang harus ditanggung justru bisaanya jauh lebih besar dari kemampuan orang tersebut untuk menanggungnya. Biaya pengobatan rawat inap di rumah sakit misalnya. Apalagi jika orang tersebut terkena penyakit kritis, bahkan harus menjalani operasi.

Asuransi sebagai proteksi

Oleh karena itulah maka diperlukan proteksi dini atas resiko finansial tersebut. Itulah pentingnya berasuransi. Asuransi sebagai proteksi diibaratkan sedia payung sebelum hujan, bisa juga seperti membeli helm sebelum mengendarai sepeda motor atau bahkan memasang rompi kevlaar anti peluru sebelum memasuki medan pertempuran. Semua itu dilakukan sebagai ikhtiar kita mengurangi atau menghilangkan resiko kehujanan, resiko kecelakaan lalu lintas, atau terkena peluru tajam. Seandainya kemudian resiko itu tidak kita alami itu jauh lebih baik, setidaknya kita sudah mengantisipasi sebelumnya. Nothing to lose kan…

Jika kita memiliki dana lebih dari sekedar untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup plus proteksi asuransi, maka kelebihan dana tersebut dapat kita gunakan untuk berinvestasi. Lalu instrument investasi apa yang harus kita pilih? Jawabnya, tergantung…!

Pilihan Investasi di Sektor Finasial

Memilih berinvestasi pada sektor finansial, maka kita harus menentukan terlebih dahulu jangka waktu dan tingkat resiko yang kita toleransi. Berinvestasi di sektor finansial ada istilah “high risk high gain,” yakni semakin tinggi potensi kuntungannya, semakin tinggi pula tingkat resiko. Jika uang yang kita miliki tidak akan digunakan dalam waktu yang lama misal lebih dari lima tahun, instrument di pasar modal/saham bisa dipilih. Jika uang itu akan digunakan kurang dari lima tahun, instrument obligasi lebih cocok untuk dipilih. Walau potensi keuntungannya tidak sebesar pasar modal, tapi obligasi cenderung lebih aman.

Emas sebagai Pelindung Nilai

Proteksi asuransi sudah dimiliki, keuntungan investasi sudah diraih. Lalu apa? Jawabnya adalah lindung nilai. Lindung nilai dilakukan dengan tujuan agar uang yang kita kumpulkan dari hasil investasi lindungi nilainya kita lindungi agar tidak tergerus inflasi. Sehingga daya belinya terhadap barang dan jasa tidak menurun. Uang satu juta hari ini tentu akan menurun nilainya tahun depan. Hari ini bisa dibelikan satu kuintal mungkin saja tahun depan hanya bisa dibelikan setengah kuintal. Cara paling mudah untuk melakukan lindung nilai adalah dengan membeli emas. Sejak lama emas dikenal sebagai komoditi paling tahan inflasi. Dan emas yang lazim digunakan lindung nilai – bahkan investasi – bisaanya berbentuk emas batangan/kepingan logam mulia 24 karat.

Follow on Twitter: @inprodic

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun